Mahfud MD Menyebut Ada Ribuan Kasus Gangguan Ideologi dan Teritori di Indonesia Terjadi Sepanjang Tahun

- 31 Maret 2021, 11:02 WIB
Menko Polhukam Mahfud MD mengklaim ada ribuan kasus gangguan teritori yang mengancam kedaulatan Indonesia terjadi dalam sepanjang tahun.
Menko Polhukam Mahfud MD mengklaim ada ribuan kasus gangguan teritori yang mengancam kedaulatan Indonesia terjadi dalam sepanjang tahun. /Tangkapan Layar/YouTube Kemenko Polhukam RI/

AKSARA JABAR- Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD membeberkan adanya gangguan teritori di sejumlah wilayah di Indonesia.

Gangguan teritori itu, kerap terjadi dalam sepanjang tahun.

Mahfud MD menyebutkan, di belahan barat, sering terjadi gangguan teritori melalui intervensi termasuk penyelundupan kapal asing di Laut Natuna Utara.

Baca Juga: Zaskia Sungkar Ungkap Arti Dibalik Nama Anak Pertamanya, Ternyata Kisah Salah Satu Sahabat Rasul

"Jadi sering sekali kapal masuk ke situ (Laut Natuna Utara) menyelundup secara melanggar hukum. Bahkan kadang kala seperti mengejek kita," ungkap Mahfud MD dalam workshop pendapat BPK terkait Pengelolaan Dana Otsus Provinsi Papua dan Papua Barat yang diunggah melalui kanal YouTube Kemenko Polhukam RI pada Rabu, 31 Maret 2021.

Belum lama ini, dia menerangkan, Pemerintahan Indonesia telah melakukan penindakan terhadap dua kapal asing yang masuk ke perairan Indonesia secara melanggar hukum.

"Sejak sebulan lalu, kami menangani tentang masuknya dua kapal super tanker dari Panama dan dari Iran yang ini jelas-jelas melanggar hukum," ucapnya.

Baca Juga: Sepekan Setelah Resmi Ditetapkan, Tilang Elektronik Kota Bandung Rekam 63 Ribu Pelanggar

Dibeberkan Mahfud, gangguan teritori di wilayah kedaulatan Indonesia berjumlah ribuan kasus yang terjadi sepanjang tahun.

"Sekarang ini sedang kita tangani yang ada ratusan bahkan ribuan kasus-kasus yang seperti itu terjadi di negara kita di dalam sepanjang tahun," tuturnya.

Di wilayah belahan timur, dia mengatakan, gangguan teritori juga terjadi melalui ancaman separatisme.

Baca Juga: Lirik Lagu IYAH Kang Seung Yoon WINNER Dalam Album Solo “PAGE” Dengan Memiliki Makna untuk Para Fans

"Separatisme Papua yaitu Organisasi Papua Merdeka (OPM)," ujarnya.

Untuk wilayah tengah, dia menuturkan, gangguan teritori telah menyebar di mana-mana yang bentuknya berupa radikalisme dan terorisme.

"Yang tersebar di tengah hampir di seluruh kepulauan ada gerakan radikalisme dan terorisme yang terpecah-pecah atau terpencar diberbagai tempat," katanya.

Baca Juga: Penyebab Kebakaran Kilang Minyak Balongan Indramayu belum Diketahui, Dugaan Sementara karena Petir

Aksi radikalisme dan terorisme di bagian tengah, diungkapkan Mahfud, dibuktikan dengan ditangkapnya 22 orang terduga teroris yang diamankan Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti-teror Polri di Jawa Timur.

"Dari Makassar Januari itu ditangkap 19 orang lalu kemarin terjadi peledakan (bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar), kemudian bercabang di Jakarta, Condet, dan sebagainya. Nah, itu yang tersebar-sebar ancaman terhadap keutuhan teritori dan keutuhan ideologi kita," ungkapnya.***

Baca Juga: Ramalan Zodiak 31 Maret 2021 : Capricorn, Aquarius dan Aries Dapat Peluang Rezeki

Editor: Igun Gunawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x