AKSARA JABAR – Menjadi salah satu dari 10 penyakit paling mematikan di dunia, penanganan Tuberkulosis (TBC) tidak boleh surut kendati dalam suasana pandemi.
Hal itu dikarenakan, jika penanganan TBC terganggu maka angka kematian akibat TBC akan meningkat.
Demikian disampaikan Wakil Presiden (Wapres) Indonesia Kiai Maruf Amin melalui postingan Instagram @kyai_marufamin yang diunggah pada Rabu, 24 Maret 2021.
Baca Juga: Pemprov Jabar Gandeng Investor Asal Jerman Sebagai Mitra Pengembang Pembangunan TPPAS Lulut Nambo
Kiai Amin menyampaikan, pada puncak acara Peringatan Hari Tuberkulosis Sedunia (HTBS) Tahun 2021 yang diselenggarakan secara daring oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dirinya mengingatkan agar penanggulangan TBC di Indonesia tidak boleh surut sekalipun di tengah suasana pandemi.
“Upaya mengatasi TBC dalam kondisi pandemi Covid-19 justru harus semakin ditingkatkan,” ujar Kiai Amin dalam postingannya.
Berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dia menuturkan, angka kematian akan meningkat jika penanggulangan TBC terabaikan.
Baca Juga: Wendy Red Velvet Segera Rilis Album Debut Solo Bertajuk Like Water Pada April 2021
“WHO telah memperkirakan bahwa angka kematian akibat TBC bakal meningkat apabila layanan penanganan TBC terganggu akibat pandemi Covid-19,” ucapnya.