Pemprov Jabar Gandeng Investor Asal Jerman Sebagai Mitra Pengembang Pembangunan TPPAS Lulut Nambo

- 24 Maret 2021, 19:26 WIB
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil /Twitter/@jabarprov.go.id/

AKSARA JABAR - Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) terus berupaya mengatasi permasalahan sampah di kota-kota besar yang ada di wilayahnya.

Pemprov Jabar telah membuat skema agar sampah tidak hanya dibuang, tetapi dijadikan energi alternatif.

Pemprov Jabar menggandeng investor asal Jerman, Euwelle Environment Technology (EET) untuk mengolah sampah di kota-kota besar yang produktivitasnya mencapai ratusan ribu ton per hari.

Baca Juga: Wendy Red Velvet Segera Rilis Album Debut Solo Bertajuk Like Water Pada April 2021

EET ditunjuk untuk mengolah sampah di Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Regional Lulut Nambo, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

TPPAS Lulut Nambo Regional ini akan menampung sampah di kabupaten Bogor, Kota Depok dan Tangerang Selatan.

Teknologi yang digunakan oleh perusahaan Jerman tersebut yakni Maximum Yield Technology (MYT).

EET sendiri dianggap sudah menerapkan MYT di beberapa negara Asia Tenggara seperti Vietnam dan Thailand.

Baca Juga: Bocoran Sinopsis Buku Harian Seorang Istri  24 Maret 2021 dan Link Streaming, Balas Dendam Dewa Pada Kevin

Cara kerja MYT ini, mengekstraksi potensi energi maksimum dari sampah rumah tangga dengan kombinasi teknologi pengolahan inovatif yaitu mechanical separation dan biological drying.

Hasil dari proses ekstraksi tersebut akan menghasilkan refuse-derived fuel (RDF), kompos dan biogas.

Menurut Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, investor dari Jerman ini dipilih dari tiga investor lainnya yang mengajukan.

Nilai proyek pembangunan TPPAS Regional Lulut Nambo ini mencapai Rp 1 triliun dan ditargetkan operasional di tahap pertama pada akhir tahun ini.

Baca Juga: Bocoran Sinopsis dan Link Streaming Putri Untuk Pangeran 24 Maret 2021, Niat Buruk Riski Pada Pangeran

"Ada yang lebih murah tapi kami kurang yakini, ada yang terlalu mahal kami tidak bisa penuhi, ini ada di tengah-tengah," ujar Ridwan Kamil sebagaimana  dikutip Aksara Jabar dari laman Antara, Rabu 24 Maret 2021.

Ridwan Kamil mengatakan, dipilihnya perusahaan asal Jerman itu karena sudah terbukti dengan banyaknya project yang sudah mereka kerjakan.

"Yang bikin kita meyakinkan, mereka project-nya udah banyak ya, sehingga kita lebih "reugreug" istilahnya bahwa ini bisa berjalan sesuai ontime," kata kang Emil, sapaan dari Gubernur Jawa Barat itu.

Emil juga bersyukur atas program yang sudah diumumkannya itu dan Ia mengaku ingin langsung bekerja.

"Kasihan Depok apalagi Tangerang Selatan juga ikut, makanya Saya gelisah selama ini. Tapi Alhamdulillah hari ini sudah diumumkan Saya pengen langsung kerja aja," ujarnya.

Baca Juga: Link Nonton Film Godzilla vs Kong Gratis, Pertempuran King of The Monster Melawan Raja dari Skull Island

Emil juga menuturkan, bahwa pengelolaan sampah dilakukan secara Regional. Selain Lulut Nambo, pemerintah juga tengah menyiapkan TPPAS Legok nangka bagi daerah Bandung raya dan sejumlah TPA Regional lainnya untuk mengakomodasi sampah-sampah di daerah lain.

Diketahui, sebelumnya Pemprov Jabar telah bekerjasama dengan investor dari Korea Selatan. Namun kerjasama tersebut kandas karena pembangunan berhenti tidak sesuai target.

Akhirnya Pemprov menggandeng investor lain, yakni perusahaan asal Jerman, untuk melanjutkan pembangunan tersebut.***

 

Editor: Iing Irwansyah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x