Belanda yang sempat menganggap Yogyakarta vakum karena tidak mendapati perlawanan pada siang hari pun lengah di malam hari.
Kesempatan tersebut kemudian digunakan tentara Republik menyerang pos-pos patroli Belanda.
Baca Juga: 4 Manfaat Daun Kelor untuk Kesehatan Pria, Ternyata Bisa Meningkatkan Kesuburan
Setelah perencanaan yang matang, pada tanggal 1 Maret 1949 serangan serentak secara besar-besaran dilakukan pada pagi hari.
Serangan dilakukan TNI yang dipimpin Letkol Soeharto, Ventje Sumual, Mayor Sardjono, serta Mayor Kusno.
Serangan umum 1 Maret merupakan bentuk perlawanan untuk mengatakan dan menegaskan kepada Belanda jika Indonesia masih ada.
Serangan cukup berhasil meski Indonesia hanya bertahan selama enam jam menduduki Yogyakarta.
Baca Juga: Mengenal Tiga Jenis Air untuk Kebutuhan Manusia Sebelum Memperingati Hari Air Sedunia 22 Maret Nanti
Dalam waktu enam jam tersebut, Belanda berhasil dipukul mundur hingga akhirnya masyarakat Indonesia kembali mengambil alih kota Yogyakarta.
Peristiwa tersebut diabadikan dalam monumen Serangan Umum 1 Maret yang terletak di pusat Kota Yogyakarta yaitu di kompleks Jalan Malioboro dan dekat dengan Museum Benteng Vredeburg, seperti dikutip dari laman kemdikbud.go.id.***