Setelah Mahasiswa, Buruh Siap Demo Besar-besaran Tolak Kenaikan BBM Besok 6 September 2022

5 September 2022, 20:08 WIB
Puluhan ribu buruh akan menggelar demo besar-besaran untuk tolak kenaikan harga BBM besok, Selasa 6 September 2022. /ANTARA/Luthfia Miranda Putri

AKSARA JABAR - Setelah ribuan mahasiswa menggelar aksi demo kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) hari ini, sejumlah elemen organisasi di bawah Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) akan menggelar aksi yang sama secara besar-besaran besok, Selasa, 6 September 2022.

KSPI bersiap menggelar demo di 33 provinsi di Indonesia untuk menolak kenaikan BBM bersubsidi yang diumumkan pemerintah pada Sabtu, 3 September 2022 kemarin.

Presiden KSPI,  Said Iqbal menuturkan akan menurunkan puluhan ribu buruh terkait aksi demo kenaikan BBM di Jakarta yang akan dipusatkan di depan gedung DPR RI.

Baca Juga: Imbas Dari Kenaikan harga BBM, Sejumlah Bahan Masak di Pasar Badung Ikut Naik

Adapun tuntutan buruh dalam aksi demo ini meminta audiensi dengan menteri yang turut memberi input terkait kenaikan harga BBM bersubsidi, yakni Menteri Keuangan, Menko Perekonomian, dan Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM).

"Bilamana aksi 6 September tidak didengar pemerintah dan DPR, maka Partai Buruh dan KSPI akan mengorganisir aksi lanjut dengan mengusung isu tolak kenaikan harga BBM, tolak omnibus law, dan naikkan upah tahun 2023 sebesar 10 persen sampai 13 persen," ujar Said melalui pernyataan tertulis, Minggu 4 September 2022.

 

 

Kenaikan harga BBM gerus daya beli masyarakat

KSPI mengungkapkan kenaikan harga BBM naik akan menggerus daya beli masyarakat, yang saat ini sebenarnya sudah tergerus sebesar 30 persen akibat lambatnya pemulihan ekonomi usai pandemi Covid-19.

Setelah BBM bersubsidi dinaikkan, daya beli konsumen diperkirakan tambah anjlok menjadi 50 persen.

Sedangkan upah buruh, menurut KSPI, sudah tidak pernah naik dalam tiga tahun terakhir akibat pandemi.

Baca Juga: Seorang Polisi di Lampung Tengah Tewas Ditembak Sesama Anggota Polisi

Menteri Ketenagakerjaan sudah mengumumkan jika pemerintah masih menghitung kenaikan UMK 2023 kembali menggunakan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan.

"Dengan kata lain, diduga tahun depan upah buruh tidak akan naik lagi," kata Said.

Buruh mempertanyakan mengapa kenaikan BBM karena hal ini dilakukan di tengah turunnya harga minyak dunia.

Said dan KSPI menilai pemerintah hanya mencari untung di tengah kesulitan hidup yang mendera rakyat saat ini.

BLT BBM hanya 'gula-gula'

Said juga mengomentari bantuan subsidi upah sebesar Rp 150.000 selama empat bulan untuk para pekerja. Dirinya melabeli bantuan tersebut hanya "gula-gula" agar buruh tidak protes.

Menurut Presiden KSPI tersebut bantuan langsung tunai (BLT) BBM Rp 150.000 tidak cukup untuk menutupi kenaikan harga pada kebutuhan bahan pokok yang diperkirakan akan melonjak.

Baca Juga: Tolak Kenaikan BBM, Serikat Pekerja Siap Gelar Demo di 33 Provinsi, Sebut Bantuan Subsidi Hanya 'Gula-gula'

KSPI juga khawatir akan terjadi kenaikan terkait ongkos energi di sektor industri akibat harga BBM bersubsidi naik dan hal ini berpotensi memicu terjadinya ledakan pemutusan hubungan kerja (PHK).

Masyarakat kini harus merogoh koceknya lebih dalam setelah pemerintah, pada Sabtu, 3 September 2022 mengumumkan kenaikan harga BBM bersubsidi jenis Pertalite dan Solar, serta BBM non-subsidi Pertamax.

Harga Pertalite kini menjadi Rp 10.000 per liter, solar bersubsidi menjadi 6.800 per liter dan Pertamax non-subsidi menjadi Rp 14.500 per liter. Harga baru ini sudah berlaku sejak Sabtu, 3 September 2022 pukul 14.30 WIB. 

Terkait aksi demo buruh yang rencananya besok, Polda Metro Jaya belum berkomentar soal demo di depan gedung DPR tersebut.

Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Pol Latif Usman mengatakan tembusannya soal rencana demo buruh hanya ada di Patung Kuda, dan di gedung ESDM.

"Itu saja sejauh ini," ujar Latif seperti dikutip dari PMJ News.

"Kalau sudah banyak baru kita tutup. Tapi kalau masih bisa dilewati ya kita pakai bareng-bareng, yang demo kita amankan, ya masyarakat (pengguna jalan) juga kita amankan," sambung Latif. ***

Editor: Tiara Maulinda

Tags

Terkini

Terpopuler