AKSARA JABAR – Kisruh ditubuh Partai Demokrat rupanya belum mereda antara kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan kubu Moeldoko. Malah, perselisihannya semakin memanas hingga saat ini.
AHY merasa dikhianati para kader partainya yang memilih menjalin hubungan mesra dengan Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko.
Dikutip tim Aksara Jabar di laman Antara dengan judul artikel Moeldoko terpilih jadi Ketum Partai Demokrat versi KLB yang diunggah pada Jumat 5 Maret 2021, Kepala KSP tersebut terpilih menjadi Ketua Umum Partai Demokrat hasil Kongres Luar Biasa (KLB) yang dilaksanakan di Hotel The Hill Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat 5 Maret 2021.
Baca Juga: Pimpinan Perusahaan PT Taekwang Indonesia di Subang Lakukan Tindak Kekerasan Terhadap Karyawannya
Sebelum menetapkan ketua umum, terlebih dahulu diadakan voting dengan calonnya yakni, Moeldoko dan Marzuki Alie.
Hasilnya sudah dapat ditebak, Moeldoko terpilih sebagai Ketua Umum Partai Demokrat versi KLB kendati belum tiba di tempat acara.
Sementara Marzuki Alie yang merupakan mantan Ketua DPR RI periode 2009-2014 di masa kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang tak lain merupakan ayah dari AHY yang kini sakit hati dikhianati kadernya, menjabat sebagai Dewan Pembina Partai Demokrat periode 2021-2025.
Baca Juga: Sinopsis dan Link Live Streaming Drama Turki Hercai Episode 110, Jumat 5 Maret 2021 di NET TV
Jhoni Allen sebagai Pimpinan Sidang dalam KLB tersebut yang bertugas mengatur jalannya sidang dan membacakan hasil voting.
"Dengan ini memutuskan Bapak Moeldoko sebagai Ketua Umum Partai Demokrat periode 2021-2025. Sehingga dengan keputusan ini, maka Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dinyatakan demisioner," ucap Jhoni.
Mengingat Moeldoko belum tiba di lokasi kongres, peserta KLB menghubungi Moeldoko melalui telepon seluler.
Baca Juga: Raline Shah Ulang Tahun, Ini 9 Film yang Pernah Dibintanginya
Dikabarkan peserta kongres tersebut, bahwa berdasarkan hasil KLB, Moeldoko terpilih dan ditetapkan sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.
Tampak, Moeldoko pun langsung menerima hasil keputusan kongres tanpa ada keberatan.***(Nur Aprilliana Br. Sitorus)