Vaksinasi COVID-19 Diperkirakan akan Mulai Diberikan pada Masyarakat Tahun Depan

15 Desember 2020, 09:43 WIB
Kabar Baik, Menko PMK Sebut Biaya Vaksin Covid-19 Kemungkinan Ditanggung Pemerintah 50 Persen /DHEMAS REVIYANTO/ANTARA FOTO

AKSARAJABAR -- PT Bio Farma (Persero) memperkirakan penyuntikan vaksin COVID-19 akan mulai pada Februari 2021. Vaksinasi akan diberikan pada masyarakat setelah ada izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

"Jadi kemungkinan baru bisa dilakukan penyuntikan (vaksin) mulai Februari," Head of Corporate Communication Bio Farma Iwan Setiawan seperti yang dikutip AksaraJabar.com dari PRFM dengan judul Bio Farma Perkirakan Penyuntikan Vaksin COVID-19 baru dimulai Februari 2021

Sebelumnya PT Bio Farma (Persero) telah menerima sebanyak 1,2 juta vaksin Covid-19 dari Sinovac pada awal Desember 2020 lalu.

Baca Juga: Penerima Vaksin COVID-19 akan Dikirimi SMS dan Wajib Registrasi Ulang, Berikut Teknisnya

Kemudian pada awal 2021, Bio Farma akan menerima 1,8 juta dosis lagi, sehingga total menjadi 3 juta dosis vaksin.

Menurut Iwan Setiawan mengatakan, selain menerima vaksin jadi, pihaknya juga tengah mempersiapkan vaksin yang akan diproduksi di Bio Farma.

"Kita juga mempersiapkan vaksin yang akan diproduksi di Bio Farma, bahannya kita akan terima dalam bentuk setengah jadi pada Januari nanti sebanyak 15 juta dosis," kata Iwan saat On Air di Radio PRFM 107.5 News Channel, Senin 14 Desember 2020.

Baca Juga: Sinopsis Jodha Akbar Episode 89 Selasa, 15 Desember 2020: Sukanya segera Menikah!

Iwan menambahkan, untuk penggunaan vaksin sendiri masih menunggu izin edar dari BPOM. Diperkirakan Januari nanti, izin dari BPOM keluar.

Saat ini Bio Farma sedang melakukan monitoring dan menunggu uji klinis fase tiga yang telah dimulai pada Agustus lalu.

Baca Juga: Jadwal Acara ANTV Hari Ini Selasa, 15 Desember 2020: Yuk Tonton lanjutan Mahabharata, Lava & Kusha

Disamping itu, Bio Farma juga melakukan uji klinis terhadap vaksin Sinovac yang barusaja diterima.

Vaksin tersebut dilakukan uji klinis di laboratorium Bio Farma untuk dilihat kualitasnya dari mulai netralisasi, sterilisasi dan sebagainya.

Lebih lanjut Iwan mengatakan, pada awal Januari nanti, laporan pengujian klinis dari Fakultas Kedokteran Unpad akan diberikan ke BPOM untuk dilakukan analisa dan evaluasi. *** (Rian Firmansyah/PRFM).

Editor: Siti Fatonah

Sumber: PRFM News

Tags

Terkini

Terpopuler