Virus Cacar Monyet, Jangan Sampai Terjangkit, Hindari Penyebab Menularnya

14 Juni 2022, 18:52 WIB
Ilustrasi vaksin cacar monyet. /Reuters/Dado Ruvic/REUTERS

AKSARA JABAR - Monkey Pox atau cacar monyet adalah zoonosis virus langka yang ditemukan di daerah terpencil di Afrika tengah dan barat.

Penyakit ini ditularkan dari hewan ke manusia. Virus ini dapat ditularkan melalui kontak dengan darah, cairan tubuh, atau lesi kulit atau selaput lendir hewan yang terinfeksi.

Karena sumber penularannya dari hewan, hanya sedikit kasus cacar monyet yang ditularkan dari manusia ke manusia.

Baca Juga: Live Streaming Indosiar Hari Ini Barito Putera vs RANS Nusantara FC di Jadwal TV Indosiar Selasa 14 Juni 2022

Bahkan jika ini terjadi, penularan dapat terjadi melalui kontak dengan sekret pernapasan yang terinfeksi, luka pada kulit pasien, atau benda yang terkontaminasi cairan tubuh pasien.

Virus Monkeypox atau cacar monyet dilaporkan semakin menyebar di luar negeri.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI, dr. Mohammad Syahril, Sp.P, MPH mengatakan belum ada  kasus monkeypox (cacar monyet) yang dilaporkan di Indonesia.

Baca Juga: Sadis! Siswa MTS di Kotamobagu Menjadi Korban Bullying hingga Meregang Nyawa

Meski sejauh ini belum ada kasus yang dilaporkan di Indonesia, namun sebaiknya harus tetap waspada.

Karena penyakit ini tergolong berbahaya dan mudah menular serta dapat ditularkan melalui droplet.

WHO menulis bahwa penularan ke manusia sangat terbatas. Penularan melalui partikel cairan pernapasan memerlukan kontak antar muka jangka panjang, sehingga penyakit ini biasanya hanya ditularkan kepada anggota keluarga.

Baca Juga: Jadwal Kualifikasi Piala Asia 2023 Timnas Indonesia vs Nepal Digelar Malam Ini, Live Indosiar Pukul 02.15 WIB

Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin RSUD dr. Iskak Tulungagung, dr. Sekar Puspita, Sp. KK, menjelaskan bahwa penyakit cacar monyet ini memiliki masa inkubasi 616 hari namun bisa juga mencapai 521 hari.

Gejalanya meliputi demam, sakit kepala parah, limfadenopati (pembesaran kelenjar getah bening), nyeri punggung, nyeri otot, dan lemas,

Sedangkan masa infeksi terjadi ketika muncul ruam berisi cairan. Bercak merah seperti cacar makulopapular berangsur-angsur menjadi bening, kantung berisi cairan (lepuh), kantung berisi nanah (pustula), yang kemudian mengeras atau berkerak dan rontok.

Baca Juga: Tips dan Cara Menanam Buah Anggur di Halaman Rumah, Pilih Jenis Bibit Ini Agar Cepat Berbuah

Kemenkes meminta masyarakat tidak perlu panik dengan pemberitaan mengenai adanya penyakit cacar monyet yang kemungkinan dapat masuk ke Indonesia .

Kementerian Kesehatan tetap melakukan kewaspadaan dengan memperbarui situasi dan Frequently Asked Question (FAQ) terkait monkeypox yang dapat diunduh melalui https://infeksiemerging.kemkes.go.id/.

Kementerian Kesehatan juga telah menyiapkan surat edaran untuk meningkatkan kewaspadaan di setiap wilayah oleh Dinas Kesehatan, Dinas Kesehatan Pelabuhan dan rumah sakit.

Baca Juga: Profil Chris Evans Terlengkap 2022: Percintaan, Keluarga, Karir, Kekayaan

Pedoman pencegahan dan pengendalian cacar monyet juga telah direvisi untuk menyesuaikannya dengan situasi dan informasi baru dari WHO.

Terutama informasi yang berkaitan dengan pengawasan, manajemen klinis, komunikasi risiko, dan manajemen risiko.

Upaya Pencegahan Masyarakat: Jika Anda mengalami gejala demam dan ruam, harap hubungi fasilitas pelayanan kesehatan terdekat.***

Editor: Iing Irwansyah

Tags

Terkini

Terpopuler