Kasus Ibu Hamil dan Bayi Meninggal, Bupati Subang Akui RSUD Ciereng Kekurangan Sarana

- 11 Maret 2023, 11:18 WIB
Bupati Subang Ruhimat saat kunjungi rumah duka Ibu Hamil yang meninggal, Jumat 10 Maret 2023
Bupati Subang Ruhimat saat kunjungi rumah duka Ibu Hamil yang meninggal, Jumat 10 Maret 2023 /Iing Irwansyah/AKSARAJABAR

AKSARA JABAR- Bupati Subang Ruhimat mengakui bahwa Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ciereng kekurangan fasilitas.

 Hal itu disampaikan Ruhimat saat bertakjiah ke keluarga ibu hamil yang meninggal di Kampung Citombe, Desa Bunihara Kecamtan Tanjungsiang, Kabupaten Subang, Jumat 10 Maret 2023.

Ruhimat mengatakan bahwa paska kasus tersebut pihaknya mengharapkan pelayanan publik khususnya di RSUD Ciereng dapat memberikan pelayanan maksimal.

Baca Juga: Update Kasus Ibu Hamil Meninggal, Bupati Subang akan Berikan Sanksi Kepada RSUD: Tergantung Hasil Audit

"Namun berbagai hal terkait kekurangan sarana,"ucapnya pada Jumat 10 Maret 2023.

Pemkab Subang, saat ini, kata Ruhimat mengatakan saat ini pihaknya tengah melakukan audit RSUD Ciereng.

Minta RSUD Tambah Ruang ICU

Selian itu, Ruhimat juga mengintruksikan kepada Direktur RSUD Ciereng agar segera menambah ruang ICU.Ia meminta agar bisa selesai di Bulan April 2023.

"Saya akan perintahklan kepada direktur supaya paling tidak April ini sudah bisa ditambah pelayanan ruang ICU. Bagaimana caranya supaya ruang icu tidak lagi kekurangan,"ungkapnya.

kronologi kematian ibu hamil dan bayi di Subang

Diketahui, kasus meninggalnya ibu hamil karena ditolak RSUD Subang itu diungkap oleh suami korban, Juju (46).

Juju menjelaskan kronologi penolakan oleh RSUD Subang hingga menyebabkan sang istri, Kurnaesih (39) meninggal pada 16 Februari 2023 lalu.

Menurut Juju, almarhumah hendak melahirkan karena usia kandungannya sudah sembilan bulan.

Namun, istrinya itu mengalami demam dan kejang-kejang sehingga awalnya dibawa ke Puskesmas dan akhirnya harus dibawa RSUD Subang.

Juju mengatakan, saat di RSUD Subang, istrinya yang sedang dalam kondisi kritis itu tidak mendapatkan tindakan sama sekali.

Ia menjelaskan, istrinya itu sempat diterima oleh IGD RSUD Subang, namun akhirnya ditolak ketika akan dibawa ke ruang Ponek di malam yang sama dengan alasan belum ada konformasi.

"Di UGD diterima Alhamdulillah, pas dibawa ke ruang Ponek disitu ditolak, alasannya belum ada konfirmasi dari Tanjungsiang (Puskesmas), kondisinya sudah kritis," kata Juju saat ditemui di kediamannya, Jumat 3 Februari 2023.

Setelah mendapat penolakan dari pihak rumah sakit, bidan desa yang juga mendampingi lantas menyarankan ke pihak keluarga agar langsung membawa pasien ke Bandung menggunakan ambulans Puskesmas Tanjungsiang sekitar pukul 21.00 WIB.

"Terus langsung disuruh bawa ke Bandung kata ibu bidan," ucapnya.

Namun kondisi pasien yang sudah kritis, ia tidak bisa lagi bertahan lama hingga akhirnya meninggal dunia saat dalam perjalanan ke rumah sakit Hasan Sadikin Bandung.***

Editor: Iing Irwansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x