214 Warga Subang Keracunan Makanan, 14 Orang Dirawat Inap, Dinkes Duga Ada Infeksi Bakteri

- 8 Maret 2023, 15:46 WIB
Kadinkes Subang saat jenguk salah satu pasien keracunan di Puskesmas Pagaden Subang, Rabu 8 Maret 2023
Kadinkes Subang saat jenguk salah satu pasien keracunan di Puskesmas Pagaden Subang, Rabu 8 Maret 2023 /Iing Irwansyah/

AKSARA JABAR- Sebanyak 214 Warga Subang keracunan usai mengkonsumsi makanan di acara malam Nisfu Syaban yang digelar Pondok Pesantren Al- Muniriyah, Desa Sukamulya, Pagaden, Subang, Selasa 7 Maret 2023 kemarin.

Kepala Dinas Kesehatan(Dinkes) Kabupaten Subang, dr Maxi mengungkap pihaknya mendapat laporan tersebut sejak pagi tadi.

"Saya dapat informasi pagi tadi.Langsung saya cek Kepala Puskesmas.Ternyata pihak puskesmas sudah mendapat informasi keluhan dari warga sejak tadi malam,"kata dr. Maxi, Rabu 8 Maret 2023.

Baca Juga: Polisi Tangkap Pengoplos Beras Bulog di Subang, Pelaku Diancam 5 Tahun Penjara

Dirikan Posko KLB

Banyaknya menerima keluhan dari warga akibat keracunan makanan, Maxi mengungkap pihak Puskesmas Pagaden langsung mendirikan Posko Keadan Luar Biasa (KLB).

"Untuk kejadian ini, kepala puskesmas sudah membuat langkah yang bagus. Menyediakan posko untuk warga bisa berobat di depan SDN Rancabogo di rumah Ibu bidan yati," kata Maxi.

Menurut Maxi, dari 214 korban tersebut 14 orang diantaranya menjalani rawat inap.

"Kemudian untuk rawat inap kita, kebetulan ini puskesmas perawatan jadi ada merawat 7 orang di puskesmas Pagaden. Satu diantaranya Ibu hamil. Tapi ada 7 juga yang dirawat di RS Mutiara Hati,"katanya.

Hingga siang tadi, Maxi menyebut sudah hampir 214 orang yang sudah menjalani berobat jalan.

"Saya berharap tidak ada lagi,"jelasnya.

Baca Juga: Bupati Subang Temui Kepala BNPB, Bahas Masalah Banjir Pantura, Alat Berat Siap Diturunkan

Ungkap Penyebab

dr Maxi menyebut bahwa Tim Pengawas dari pihaknya sudah mengambil sampel di Cipunagara.

"Cipunagara itu merupakan tempat pengolahan makan yang diduga menyebabkan keluhan dari masyarakat. Dari informasi awal yang kami dengar, katanya di Desa Tanjung itu hanya tempat masak. Sedangkan bumbunya dari Haurgeulis," ungkapnya.

Dari penelusuran tersebut pihaknya sudah mengambil sampel yang diduga mengakibatkan keracunan di masyarakat.

"Mudah-mudahan kita bisa tahu kira- kira kuman apa sih yang ada di dalam. Tapi secara kasar dari hasil pemeriksaan laboratorium menurut dr Noni, ini kelihatannya ada peningkatan sel darah putih di semua pasien. Artinya kita menduga infeksi dari bakteri,"paparnya.

Puskesmas gratiskan pengobatan untuk pasien keracunan

Dr Maxi pun pihaknya menggratiskan bagi pasien yang bergejala muntah dan diare untuk di seluruh puskesmas yang ada di Kabupaten Subang.

"Saya sudah umumkan di grup kepala puskesmas kabupaten Subang, karena jamaah ini berasal dari seluruh kecamatan di Subang agar kalo ada pasien dengan gejala muntah dan diare, berobat di masing- masing puskesmas, kalo itu berasal pengajian di Al- Muniriyah mangga dilayani dengan gratis semuanya,"ucap Kepala Dinkes Subang.***

 

 

Editor: Iing Irwansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x