Harga Minyak Goreng Mahal, Mantan Menko Rizal Ramli: Menteri Jokowi Ndak kerja, Menang Gaya Doang

- 3 Februari 2022, 18:56 WIB
Pakar ekonomi sekaligus politisi Rizal Ramli menanggapi proyek pembangunan IKN baru dan hutang negara.
Pakar ekonomi sekaligus politisi Rizal Ramli menanggapi proyek pembangunan IKN baru dan hutang negara. /Tangkap layar YouTube.com/Karni Ilyas Club

"Subsidi Minyak Goreng pada dasarnya adalah subsidi tambahan untuk biodiesel, siapa yang diuntungkan?" kata Alamsyah melalui cuitannya di Twitter @Alamsyahsaragih, Senin, 31 Januari 2022.

Mantan Komisioner Ombudsman ini mempertanyakan pernyataan Direktur Utama Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) Eddy Abdurrachman yang menyatakan subsidi mencapai 1,5 miliar liter dengan dana Rp 7,6 triliun untuk 6 bulan.

"Uniknya, pada 5 januari 2022 Kemenko Perekonomian menyatakan bahwa kebutuhan subsidi utk 1,2 miliar liter selama 6 bulan diperlukan anggaran Rp 3,6 triliun untuk menutupi selisih harga dan PPN," kata Alamsyah Saragih, mengutip Antaranews dalam cuitannya.

Dilain pihak, Alamsyah mengkritisi pada cuitannya, mengapa pada 9 Januari Dirut BPDPKS menyatakan subsidi mencapai 1,5 miliar liter dg dana Rp. 7,6 triliun untuk 6 bulan.

"Mengapa volume naik 25 persen tapi alokasi dana naiknya lebih dari 100 persen? Apakah Menteri Keuangan sdh menyetujui ini mas @prastow?," kata Alamsyah Saragih, mengilustrasikan mencolek Staf Ahli Menkeu Sri Mulyani Indrawati, Yustinus Prastowo melalui platform Twitter.

Yustinus tidak menjawab colekan Alamsyah.

Alamsyah menambahkan BPDP-KS telah mengalokasikan Rp 51,86 triliun untuk 'subsidi' biodiesel pada 2021 akibat kenaikan harga CPO di pasar internasional.

"Jika tak ada perubahan harga di pasar global, apakah subsidi akan menembus Rp 60 triliun pada thn 2022? Belum lagi kompensasi utk minyak goreng," tambahnya.

***

Halaman:

Editor: Iing Irwansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah