Ini Mitigasi yang Mungkin Dilakukan untuk Cegah Longsor Susulan di Sumedang, Jawa Barat

- 21 Januari 2021, 03:11 WIB
Ketua Karang Taruna Provinsi Jawa Barat H Subchan Daragana saat meninjau lokasi bencana tanah longsor dan banjir di Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Rabu, 20 Januari 2021.
Ketua Karang Taruna Provinsi Jawa Barat H Subchan Daragana saat meninjau lokasi bencana tanah longsor dan banjir di Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Rabu, 20 Januari 2021. /Igun Gunawan/Aksara Jabar

AKSARA JABAR - Penguatan mitigasi, atau pencegahan merupakan suatu prioritas untuk mengantisipasi potensi longsor susulan di Desa Cihanjuang, Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat.

Demikian diungkapkan Badan Informasi Geospasial (BIG).

"Penguatan aspek mitigasi menjadi prioritas yang harus diutamakan," kata Koordinator Informasi Geospasial Tematik (IGT) Bidang Kebencanaan BIG, Ferrari Pinem kepada ANTARA di Jakarta, Rabu, 20 Januari 2021.

Baca Juga: Menko PMK, Menteri BUMN Kunjungi Pengungsian Korban Bencana di Puncak Bogor

Mitigasi untuk Cegah Longsor Susulan

Mitigasi yang bisa diupayakan dari sekarang adalah mitigasi mencegah terjadinya longsor susulan yang mungkin secara teknis sudah banyak dilakukan, kata Ferrari.

Upaya tersebut mencakup, antara lain:

1. Memperbaiki fungsi drainase untuk menghindari air meresap ke dalam lereng atau mengeluarkan air dari lereng, sehingga potensi longsor dapat dihilangkan.

2. Mitigasi itu juga disertai pembuatan terasering dengan sistem drainase yang tepat, melakukan penghijauan dengan sistem tanaman yang berakar kuat menghujam ke tanah, khususnya pada daerah yang memiliki tingkat kecuraman di atas 30 derajat.

3. Melakukan pemadatan tanah di sekitar perumahan, terutama yang paling dekat dengan wilayah longsor, menutup rekahan di atas lereng yang banyak ditemukan di sekitar lokasi untuk mencegah air masuk secara cepat ke tanah.

4. Pemerintah dapat membuat selokan yang bisa mengalirkan air hujan, membangun tanggul penahan untuk menahan runtuhan material, dan tentunya sosialisasi kepada masyarakat akan adanya potensi bencana di sekitarnya dan tak ketinggalan membuat rambu-rambu di lokasi yang memiliki ancaman bencana.

Baca Juga: Tertinggi! Jumlah Penambahan Harian Kasus Covid-19 di Kota Bogor

Seperti diberitakan sebelumnya, bencana longsor telah terjadi di Desa Cihanjuang, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat pada 9 Januari dan 10 Januari 2021. Setidaknya 40 orang menjadi korban dari kejadian longsor tersebut.

Koordinator Informasi BIG Ferrari Pinem mengatakan kondisi kelerengan di daerah terdampak longsor Desa Cihanjuang berada di kisaran 25-45 persen (tergolong terjal atau curam), sehingga gaya gravitasi berpotensi untuk membawa material yang terkelupas dan akan memberikan dampak yang cukup besar bagi kerusakan.

Selain itu, dari peta rawan gerakan tanah, wilayah itu berada pada zona rawan menengah hingga tinggi yang artinya potensi longsor mudah terjadi.

Baca Juga: Calon Kapolri Listyo Sigit Janji Penegakan Hukum oleh Polri Akan Tegas, Namun Humanis

Ferrari menuturkan berdasarkan profil melintang yang dibuat dari rekonstruksi informasi kemiringan lereng dan rawan gerakan tanah, perlu diperhatikan wilayah-wilayah yang berada di bawah perbukitan yang memiliki tingkat kemiringan lereng terjal dan gerakan tanah menengah hingga tinggi, dimana bagian yang rawan akan terdampak longsor.

***

Editor: Siti Fatonah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x