Kasus Kematian Ibu Hamil di Subang Jadi Sorotan Istana, Bupati Sebut Sebagai Pembelajaran

8 Maret 2023, 20:11 WIB
Bupati Subang H.Ruhimat saat melakukan peninjauan secara langsung terhadap pelayanan di RSUD Ciereng Subang pada Selasa, 7 Maret 2023. /doc. Pemkab Subang


AKSARA JABAR- Bupati Subang Ruhimat angkat bicara soal kasus kematian ibu hamil yang meninggal diduga akibat ditolak RSUD Ciereng.

Dari video yang beredar di media sosial,Ruhimat menyampaikan belasungkawa terhadap keluarga keluarga ibu dan bayi yang meninggal tersebut.

Dalam video itu,Ruhimat mengatakan bahwa menurutnya peristiwa tersebut tidak ada unsur kesengajaan.

"Murni merupakan situasi yang sangat terdesak," katanya.

Baca Juga: Bupati Subang Meninjau Langsung Pelayanan di RSUD Ciereng

Ia menyebut seluruh tim medis telah berupaya semaksimal mungkin untuk menangangi pasien tersebut.

Ruhimat juga meminta maaf atas kejadian tersebut. Ia berharap bahwa akan menjadi perbaikan.

"Terutama untuk peningkatan sumber daya manusia khususnya pelayanan RSUD Kabupaten Subang. Sehingga kejadian ini, tidak terulang kembali,"paparnya.

"Saya akan menindaklanjuti kejadian ini sebagai sebuah pembelajaran bagi semua layanan publik di Kabupaten subang,"jelas Ruhimat yang akrab disapa Ruhimat.

Jadi Sorotan Istana

Kasus kematian ibu hamil yang meninggal di Subang tersebut tak luput dari pantauan istana.

Dilansir dari PMJNews, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden, Brian Sri Prahastuti menanggapi terkait kasus penolakan ibu hamil di RSUD Ciereng Subang.

"Kami sangat menyayangkan jika masih ada penolakan penanganan kasus gawat darurat oleh RS. Apalagi kasus ini menyebabkan kematian ibu dan bayi," ujarnya dikutip dari PMJ News pada Rabu, 8 Maret 2023.

Brian menjelaskan bahwa penurunan angka kematian ibu merupakan prioritas nasional.

"Kita ketahui bahwa penurunan angka kematian ibu merupakan prioritas nasional seperti halnya penurunan angka stunting," ucapnya.

Tak hanya itu, Brian meminta Dinas Kesehatan Kabupaten Subang untuk melakukan audit terhadap Kasus tersebut.

Ia berharap agar kasus serupa tidak terulang kembali terutama di RSUD Ciereng Subang.

Kronologi Kejadian

Kurnaesih (39) warga Kampung Citombe, Desa Bunihara Kecamatan Tanjungsiang Kabupaten Subang menginggal pada 16 Februari lalu saat hendak menuju Rumah Sakit di Bandung.

Menurut suami korban, Juju Junaedi (46), almarhumah dibawa ke RSUD Subang atas rujukan Puskesmas Tanjungsiang karena kondisinya sudah sangat kritis.

Juju mengatakan, saat di RSUD Subang, istrinya tidak mendapatkan tindakan sama sekali.

Ia menjelaskan, istrinya itu sempat diterima oleh IGD, namun akhirnya ditolak ketika akan dibawa ke ruang Poned RSUD Subang di malam yang sama dengan alasan belum ada konformasi.

"Di UGD diterima Alhamdulillah, pas dibawa ke ruang Poned disitu ditolak, alasannya belum ada konfirmasi dari Tanjungsiang (Puskesmas), kondisinya sudah kritis," kata Juju saat ditemui di kediamannya, Jumat 3 Februari 2023.

Setelah mendapat penolakan dari pihak rumah sakit, bidan desa yang juga mendampingi lantas menyarankan ke pihak keluarga agar langsung membawa pasien ke Bandung menggunakan ambulans Puskesmas Tanjungsiang sekitar pukul 21.00 WIB.


"Terus langsung disuruh bawa ke Bandung kata ibu bidan," ucapnya.

Namun kondisi pasien yang sudah kritis, ia tidak bisa lagi bertahan lama hingga akhirnya meninggal dunia saat dalam perjalanan ke rumah sakit yang ada di Bandung.***

Editor: Iing Irwansyah

Tags

Terkini

Terpopuler