Sebelas Orang Tewas Terseret Ombak Saat Ritual di Pantai Payangan

14 Februari 2022, 13:00 WIB
Kapolres Jember AKBP Hery Purnomo /

AKSARA JABAR: Sebelas orang dilaporkan tewas pasca mengikuti ritual di Pantai Payangan, Jember.

Mereka terseret ombak besar, sementara 12 orang lainnya dinyatakan selamat.

Poisi terus mendalami kasus ritual yang menelan korban jiwa itu. Selain memanggil 13 rrang saksi, pimpinan padepokan Tunggal Jati Nusantara Nuh Hasan punturun diperiksa.

Baca Juga: Muhammadiyah Umumkan 1 Ramadan 1433 Jatuh pada 2 April 2022

Namun untuk Nuh, masih menunggu proses pemulihan karena dia masih menjalani perawatan di rumah sakit.

"Ya pasti memeriksa ketua padepokan. Tapi yang bersangkutan masih pemulihan kesehatan. Nanti pasti akan kami periksa," ujar Kapolres Jember AKBP Hery Purnomo.

Pemeriksaan ini sebut dia, untuk mengetahui kemungkinan adanya unsur pidana dalam kasus tersebut. Saat ini penyidik baru meminta keterangan awal. Berikutnya, pemeriksaan mendalam akan dilakukan saat yang bersangkutan benar-benar sehat.

Baca Juga: Presiden Persilakan Pertunjukan Seniman Berjalan dengan 50 Persen Penonton dari Kapasitas Gedung

"Hasil pemeriksaan nanti kami sampaikan," ucapnya.

Namun demikian, pihaknya belum dapat mamastikan apakah dalam kasus ritual maut terdapat keteledoran atau sebab lain.

Simpulan akhir dari kasus tersebut baru bisa diketahui pasca semua saksi kunci menjalani pemeriksaan.

Sebagai informasi, 23 orang terseret ombak saat menggelar ritual di Pantai Payangan, Watu Ulo, Kabupaten Jember, Minggu (13/2/2022) dinihari. Sedikitnya 11 orang tewas dalam ritual maut tersebut. Mereka tenggelam usai terseret ombak besar. Sedangkan 12 lainnya selamat. ***

Editor: Igun Gunawan

Sumber: PMJ News

Tags

Terkini

Terpopuler