Dinkes Kota Bandung Rilis Data Covid-19, Bulan Januari 2022 Ada Kenaikan 10 Kali Lipat

2 Februari 2022, 20:26 WIB
KEPALA Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Bandung, Rosye Arosdiani. /Hj. Ati Suprihatin/Galamedia/

AKSARA JABAR- Angka kasus aktif Covid-19 di Kota Bandung Bulan Januari 2022 meningkat drastis.

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung mencatat bahwa ada lonjakan lebih dari 10 kali lipat dibanding bulan sebelumnya.

Hal itu disampaikan Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Bandung Rosye Arosdiani di Bandung, Jawa Barat, Rabu 2 Februari 2022 seperti dilansir di Antara.

Baca Juga: Laga Persib Bandung vs PSM Makassar Ditunda Akibat Covid-19, Ini Penjelasan PT LIB

"Jadi kasus harian di Kota Bandung dua minggu terakhir ini ada peningkatan. Kalau kami pantau bulan Januari itu 10 kali lipat, dibanding dua minggu awal," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Bandung Rosye Arosdiani di Bandung, Jawa Barat, Rabu.

Berdasarkan data dari laman Pusat Informasi COVID-19, pada 18 Januari 2022, angka kasus aktif COVID-19 ada sebanyak 34 orang.

Kemudian pada 31 Januari 2022 angka kasus aktif COVID-19 bertambah menjadi 522 orang.

Rosye mengatakan penambahan kasus tersebut didapat karena banyak masyarakat asal Kota Bandung yang diperiksa atau dites COVID-19 ketika berpergian.

Baca Juga: Persib Bandung vs PSM Makassar di Liga 1 Hari Ini, Frets Butuan: Target Kami Tiga Poin


Sehingga meskipun diperiksa di daerah lain, menurutnya penambahan kasus tetap menjadi data Kota Bandung karena kasus terkonfirmasi ditentukan berdasarkan domisili.

"Semua sudah terkoneksi jadi mereka bisa didapat datanya. Dan memang dua minggu terakhir ini penduduk Kota Bandung banyak yang positif," kata dia.

Sementara itu, Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Kota Bandung Asep S Gufron mengatakan sejauh ini data warga yang terkonfirmasi COVID-19 varian Omicron masih berjumlah enam orang.

Sehingga data peningkatan kasus di Kota Bandung yang kini berjumlah lebih dari 500 orang itu belum bisa dikatakan terkonfirmasi Omicron. Adapun menurutnya ratusan orang yang terkonfirmasi COVID-19 itu didominasi dengan pasien bergejala ringan.

"Kebanyakan isolasi mandiri karena gejalanya ringan, tapi kalau ada gejala berat itu segera direkomendasikan untuk diisolasi terpusat di BPSDM Jawa Barat," kata Asep.***

 

Editor: Iing Irwansyah

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler