Subang Darurat Sampah, Ini Sejumlah Skenario Penanganannya yang Disiapkan Pemerintah Daerah, Cek Selengkapnya

5 Juni 2021, 13:00 WIB
Pemerintah Daerah Subang saat sedang memaparkan upaya penanggulangan sampah di Subang /Prokompim Setda Subang

AKSARAJABAR- Kabupaten Subang saat ini dalam keadaan darurat sampah, beragam upaya sedang dilakukan Pemerintah Kabupaten Subang untuk tanggulangi sampah tersebut, salah satunya dengan pemindahan TPA.

Beberapa waktu lalu, Kamis 3 Juni 2021, pemerintah Kabupaten Subang memaparkan rencana juga awal mula Subang menjadi darurat sampah.

Sekda Subang Asep Nuroni, dihadapan Komisi 3 DPRD Subang memaparkan sejumlah penyebab munculnya permasalahan sampah yang saat ini terjadi.

Berawal dari kapasitas TPA Panembong yang overload dan limpahan sampah akibat banjir Pamanukan yang menimbulkan keadaan darurat sampah serta dikhawatirkan akan menimbulkan bencana yang lebih besar.

Oleh karena itu sebagai solusi terbaik Pemda Subang mengambil langkah berupa pemindahan TPA. Dengan berbagai aspek dan pertimbangan maka dipilihlah TPA Jalupang sebagai pengganti TPA Panembong.

Menurut Asep pengangkutan sampah ke panembong memiliki berbagai kendala diantaranya terkait ritase pengangkutan yang lebih sedikit. "Truk Sampah bisa mengangkut sebanyak 3 rit, sementara ke TPA Jalupang hanya bisa 1-2 rit, inilah yang menyababkan penumpukan sampah," ujarnya.

Asep juga menyampaikan bahwa penanganan jangka pendek sampai Desember 2021 adalah dengan menambah armada, alat berat dan menambah lintasi angkutan untuk mengimbangi sampah yg tidak terangkut.

Sementara penanganan jangka panjang atau menengah harus mulai menggunakan pola teknologi modern setelah lengkapnya regulasi bersama pihak ke 3.

Sementara itu Kadis DLH Rona Mairansyah, A.P, M.Si. menyampaikan beberapa kendala dalam penanganan sampah diantaranya yaitu keterbatasan alat sehingga pemindahan sampah dilakukan secara manual yang bisa menghabiskan waktu 3-4 jam untuk 1 truk.

Masalah selanjutnya yaitu jalan cimayasari yang penggunaannya dibatasi sampai jam 4 sore "Meskipun bisa lewat melalui jalan lain, tapi memerlukan jarak tempuh lebih jauh, yaitu selama 2 jam," tutur Rona.

Rona juga menyampaikan bahwa beberapa solusi lain diantaranya adalah perbaikan akses jalan menuju TPA serta untuk 1 TPS disetiap desa agar dihadirkannya Alat inselinator. Alat tersebut bisa meminimalisir polusi, sehingg permasalahan sampah sudah diselaikan di desa masing-masing.

Kata Rona, permasalahan sampah ini bukan hanya masalah pemerintah saja melainkan masalah kita bersama. Tugas masyarakat mengurangi sampah rumah tangga agar berkesinambungan dengan tugas pemerintah mengangkut sampah ke TPA.***

 

Editor: Igun Gunawan

Tags

Terkini

Terpopuler