Elektabilitas Tinggi Jelang Pilpres 2024, Ridwan Kamil: Kegiatan Saya Jadi Sumber Viralitas

29 Mei 2021, 18:43 WIB
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil /Instagram.com/ @ridwankamil/

AKSARA JABAR - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil memiliki tingkat elektabilitas atau keterpilihan yang tinggi untuk kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Dalam survei yang dilakukan Y-Publica, elektabilitas Ridwan Kamil naik tajam di angka 15,9 persen, menyusul Prabowo Subianto sebesar 16,7 persen.

Merespon hal tersebut, Ridwan Kamil menilai, tingkat elektabilitas dan popularitas yang dilansir lembaga survei bisa diperhitungkan partai politik, bahkan tidak sama sekali.

Baca Juga: Link Nonton Live Streaming Buku Harian Seorang Istri SCTV Sabtu, 29 Mei 2021: Identitas Pasha Terkuak?

Selain itu, dalam bursa Pilpres 2024 yang ada saat ini, para tokoh yang berkiprah dan memiliki news value berpotensi menaikan elektoral.

“Siapa yang punya news value? Ya orang-orang yang sedang mengambil keputusan saat ini, menteri, gubernur,” ujar Emil sapaan akrab Ridwan Kamil, Sabtu, 29 Mei 2021.

Sejauh ini, terang Emil, hasil elektabilitas lembaga survei lebih banyak dijadikan bahan evaluasi kinerja. Berbeda dengan calon lain yang ditopang dengan branding dan buzzer.

Baca Juga: Trailer Sinetron Keajaiban Cinta SCTV, Sabtu 29 Mei 2021: Tiana Tunangan Hingga Nagita Dilarang Dekat Bastian

Emil memastikan, dirinya hingga saat ini belum memakai strategi buzzer untuk meningkatkan elektabilitas, termasuk membentuk tim khusus.

Karena belum berpartai, kata Emil, sejatinya elektabilitas dan popularitas yang terekam lembaga survei murni hasil kerja pribadinya.

“Apa yang saya kerjakan, dan saya beritakan sendiri berpengaruh pada elektoral," kata Emil.

Baca Juga: Sinopsis Buku Harian Seorang Istri Hari ini, Sabtu 29 Mei 2021 di SCTV: Pasha Histeris Ibu Nawang Meninggal

"Hasil Drone Emprit, kegiatan saya itu sumber viralnya saya sendiri, kalau teman-teman yang lain, ada aplikasi dari buzzer terkait viral-nya,” terangnya.

Ia mengakui intens berkomunikasi dengan sejumlah petinggi partai, seperti Presiden PKS Ahmad Syaikhu, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Ketum Partai Nasdem Surya Paloh, Ketum Golkar Airlangga Hartarto, hingga Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono.

“Itu sopan santun politik, semua partai saya datangi, tidak harus dalam rangka politik, karena bagi saya lebih baik banyak teman,” katanya.

Baca Juga: Trailer Badai Pasti Berlalu Berlalu, Sabtu 29 Mei 2021: Dalang di Balik Kecelakaan Helmi dan Siska

Meski begitu, keputusan dirinya terkait kontestasi Pilpres akan ditolong keputusan politik terakhir, terutama kebijakan Pilkada Serentak pada 2024.

Dengan Pilgub digelar November 2024 dan jika Pilpres April 2023, maka dirinya bisa berlaga di Pilpres jika dilamar Parpol.

Walaupun kalah, kata Emil, dirinya masih ada kesempatan untuk melanjutkan menjadi Gubernur Jawa Barat dua periode.

“Kalau kalah saya masih ada pilihan, walaupun belum tentu saya maju untuk lanjut dua periode,” tandasnya.***

Editor: Bambang Hermawan

Tags

Terkini

Terpopuler