Ridwan Kamil Senang, Jabar Terpilih sebagai Provinsi Prioritas Program Green Infrastructure Initiative

5 Maret 2021, 18:43 WIB
Kick Off Steering Commitee Meeting Jerman - Indonesia untuk Green Infrastructure Initiative bersama Menko Marves RI secara virtual dari Makodam Jayakarta, Jakarta, Kamis 4 Maret 2021. /Humas Jabar/

AKSARA JABAR – Provinsi Jawa Barat (Jabar) terpilih sebagai salah satu provinsi prioritas program Green Infrastructure Initiative (GII) atau Infrastruktur Hijau (infrastruktur ramah lingkungan) hasil kerja sama Pemerintah Indonesia dengan lembaga ahli Jerman.

Program tersebut menawarkan pembiayaan inovasi yang meliputi pengelolaan air, pengelolaan limbah dan sampah, serta transportasi perkotaan.

Sehubungan hal tersebut, Gubernur Jabar, Ridwan Kamil mengakui, sangat senang Provinsi Jabar menjadi mitra dalam program GII. Dengan begitu, kawasan metropolitan di Jabar bisa difokuskan untuk dikembangkan melalui program infrastruktur hijau tersebut.

Baca Juga: Moeldoko Ditetapkan sebagai Ketua Umum Partai Demokrat Versi KLB Menggeser AHY yang Merasa Dikhianati

“Ini yang dibutuhkan Jabar dalam mengembangkan kawasan metropolitan Bandung, Cirebon, dan Bogor,” ungkap Emil sapaan akrab Ridwan Kamil usai Kick Off Steering Commitee Meeting Jerman - Indonesia untuk Green Infrastructure Initiative bersama Menko Marves RI secara virtual dari Makodam Jayakarta, Jakarta, Kamis 4 Maret 2021.

Hadirnya pembiayaan inovasi program GII, disebutkan Emil, Pemprov Jabar dapat berhemat karena dalam melaksanakan pembangunan tidak perlu lagi mengandalkan APBD. Apalagi kebutuhan APBD saat ini diprioritaskan untuk penanganan pandemi Covid-19.

“GII menawarkan pembiayaan yang inovatif sehingga kami tidak perlu bergantung APBD provinsi. Maka dari itu, Provinsi Jabar menyambut baik inisiatif ini,” ucapnya.

Baca Juga: Update Twitter Terbaru, Akan Hadirkan Fitur Belanja Dalam Platformnya

Bertindak sebagai konsultan ahli dalam Green Infrastructure Initiative (GII), yakni Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ) dan Kfw Entwicklungsbank (KfW). GIZ akan mengarahkan proyek pada level teknis, sedangkan KfW dalam aspek pembiayaan.

Disebutkan Emil, kerja sama Pemprov Jabar dengan GIZ dan KfW telah mengerucut pada proyek energi limbah di Cirebon, Bekasi, serta Bogor dengan nama proyek Emission Reduction in Cities (ERiC).

KfW sendiri, lanjutnya, telah menyelesaikan tiga studi kelayakan terkait proyek tersebut.

“Kami ingin mendorong penerapan proyek tersebut secepatnya,” ujarnya. 

Baca Juga: Pimpinan Perusahaan PT Taekwang Indonesia di Subang Lakukan Tindak Kekerasan Terhadap Karyawannya

Tidak hanya tiga daerah saja untuk proyeknya, Emil menyebutkan, transportasi Bandung Raya yang memadukan transportasi dalam kota dengan Kereta Api Cepat Bandung – Jakarta di Kecamatan Gedebage Kota Bandung pun berpeluang masuk skema GII.

“Kami ingin lihat lebih banyak teknologi Jerman yang dikenal bisa diandalkan dan tahan lama diterapkan di Jabar,” tuturnya.

Emil mengharapkan, kerja sama antara Indonesia dengan lembaga ahli Jerman ini tidak hanya soal infrasruktur melainkan dapat membantu meningkatkan kapasitas SDM di Jabar.

Baca Juga: Raline Shah Ulang Tahun, Ini 9 Film yang Pernah Dibintanginya

“Saya ingin menyarankan jika mungkin GIZ juga mendampingi dalam rangka peningkatan kapasitas SDM kami di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota, terutama terkait pembangunan rendah karbon,” katanya.***

Editor: Igun Gunawan

Sumber: Humas Jabar

Tags

Terkini

Terpopuler