Hadapi Agresi Rusia, Kementerian Pertahanan Ukraina Persenjatai Warga Sipil

25 Februari 2022, 14:24 WIB
Tentara Ukraina telah bertempur dengan pasukan Rusia saat invasi dimulai pada dini hari.* /Reuters/

AKSARA JABAR - Menyusul pesan Telegram, Kementerian Dalam Negeri Ukraina mengumumkan semua warga laki-laki berusia 18 hingga 60 dilarang meninggalkan negara untuk bela negara.

Larangan tersebut akan tetap berlaku selama keadaan darurat militer berlangsung di negara itu.

Menteri Pertahanan Ukraina Oleksiy Resnikov, menyebutkan pihaknya akan memberikan kemudahan mendapatkan senjata pada warga sipil.

Baca Juga: Daripada Menyerah ke Rusia, Warga Ukraina Lebih Memilih Bela Negara

"Semua yang siap memegang senjata, bergabung dengan barisan pasukan. Kami telah menyederhanakan semua prosedur. Hanya ambil paspor. Paspor saja," ujar Oleksiy Resnikov seperti dipantau Aksara Jabar melalui akun twitternya @oleksiireznikov. Kamis, 25 Februari 2022.

Dikatakan dia, pihaknya akan memberikan senjata pada warga sipil yang mau berjuang mempertahankan tanah airnya, melawan musuh.

"Kami memberikan senjata kepada semua patriot yang tanpa ragu siap menggunakannya melawan musuh! Tetap tenang! Tetap tertib! Kami percaya pada @ArmedForcesUkr ! Kemuliaan bagi satu-satunya Ukraina!" tandasnya.

Baca Juga: Jam Berapa Persib Bandung Main Hari Ini? Cek Jadwal dan Link Live Streaming Indosiar

Antusiasme warga Ukraina terlihat menjawab ajakan dari Menteri Pertahanan mereka.

Sebut saja pemilik akun Leonid Andreevich.

Secara optimistis, mereka juga bertekad menghancurkan penjajah Rusia yang telah menyerang Ukraina.

Baca Juga: Live Streaming RCTI Tik Tok Awards 2021 di Jadwal RCTI Hari Ini Jumat 25 Februari 2022

"Di mana saya bisa mendapatkan senjata? Kotapraja Oleksandrivka, distrik Voznesensky, wilayah Mykolaiv. Saya ingin menghancurkan iblis Moskow yang berkaki pangkuan, musuh asli yang merambah tanah Ukraina terbaik di dunia, dan mereka ingin menghancurkan kita." tandasnya melalui akun twitter @larvesgo.

Saking banyaknya warga sipil yang meminta untuk dipersenjatai banyak diantara mereka yang justru tidak kebagian.

"Saya berada di kantor pendaftaran militer, sejauh ini mereka tidak memberikan apa-apa, mereka hanya mengambil telepon, mereka mengatakan menunggu. Menunggu beberapa jam," cuit warga Ukraina melalui akun @proto_modecule.

Baca Juga: Persib Bandung vs Persela Lamongan Hari Ini Main Jam Berapa? Cek Jadwal TV Indosiar 25 Februari 2022

Sementara itu Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba terus melakukan upaya diplomasi ke berbagai Negara, bahakn dia meminta Rusia dikeluarkan dari Society for Worldwide Interbank Financial (SWIFT).

"Saya tidak akan diplomatis tentang topik ini. Siapa pun yang sekarang meragukan apakah Rusia harus dikeluarkan dari SWIFT harus memahami bahwa darah pria, wanita, dan anak-anak Ukraina yang tidak bersalah akan ada di tangan mereka. Putuskan sambungan Rusia dari SWIFT!" pintanya melalui akun twiteer @DmytroKuleba.

Lanjut dia, dunia harus segera bertindak. Masa depan Eropa dan dunia sedang diputuskan.

Baca Juga: Pelatih Persib Bandung Waspadai Persela Lamongan Meski Berada di Papan Bawah, Ini Alasannya !

Dia menyebutkan ada lima langkah prioritas yakni sanksi destruktif terhadap Rusia segera, pemutusan hubungan Rusia dari SWIFT.

"Boikot Rusia dalam semua format, beri senjata dan perlengkapan untuk Ukraina, beri bantuan keuangan dan bantuan kemanusiaan," jelas dia.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan pasukan Rusia terus melakukan serangan udara terhadap objek sipil di Ukraina.

“Tujuan dari serangan ini adalah untuk menekan warga Ukraina. Tidak hanya pada pihak berwenang, tetapi pada semua orang Ukraina,” ucapnya. ***

 

 

Editor: Igun Gunawan

Tags

Terkini

Terpopuler