WHO Menggali Informasi Soal Viarian Baru Virus Corona

21 Desember 2020, 11:52 WIB
Ilustrasi virus Corona atau Covid-19.* /pixabay/mattthewafflecat

AKSARAJABAR -- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) saat ini masih terus menggali informasi dari pejabat Inggris mengenai varian baru virus corona.

Pasalnya, menurut badan PBB tersebut mengimbau, masyarakat agar waspada terhadap penyebaran penyakit tersebut pada Minggu (20/12/2020) kemarin.

Mengutip dari ANTARA, sejumlah negara Eropa mulai memberlakukan pembatasan perjalanan dengan rute Inggris mengutip kekhawatiran atas galur baru tersebut, yang menyebar cepat di wilayah tersebut.

Baca Juga: Hasil Pertandingan Tottenham vs Leicester Skor 0-2 Spurs Turun Klasemen Menmpati Urutan ke 4

"Kami berkoordinasi erat dengan pejabat Inggris. Mereka akan terus berbagi informasi dan hasil analisis serta riset mereka yang sedang berlangsung," kata WHO.

Selain itu, pihaknya akan memberikan informasi terkini kepada negara-negara anggota dan masyarakat saat mempelajari lebih lanjut soal varian baru virus corona. Serta memiliki gambaran yang lebih jelas mengenai karakteristik varian ini.

"Untuk sementara, kami mengimbau masyarakat agar melakukan semua tindakan pencegahan penyebaran COVID-19 dan mematuhi pedoman otoritas negara," jelasnya.

Baca Juga: Sinopsis Radha Krishna Episode 70 Senin, 21 Desember 2020: Radha Jatuh Cinta pada Seseorang?

Sebelumnya, Italia menemukan satu pasien yang terinfeksi varian baru virus corona, yang juga terdeteksi di Inggris, menurut Kementerian Kesehatan pada Minggu, 20 Desember 2020.

Pasien bersama rekannya baru saja kembali dari Inggris beberapa hari lalu. Mereka menggunakan penerbangan yang mendarat di bandara Fiumicino Roma dan kini keduanya menjalani isolasi, lapor kementerian.

Negara-negara Eropa yang bertetanggaan dengan Inggris mulai menutup pintu mereka bagi para pendatang asal Inggris pada Minggu, di tengah kekhawatiran penyebaran virus corona yang cepat, yang menyebabkan lonjakan kasus di wilayah tersebut. ***

Editor: Siti Fatonah

Sumber: Reuters ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler