Surat Yusuf Ayat 4 Arab, Latin, dan Terjemahan: Mimpi Benar dan Nyata Beserta Hikmah yang Bisa Diambil

- 17 Juni 2022, 13:15 WIB
berapa pahala membaca alquran
berapa pahala membaca alquran /Abdulmeilk Aldawsari/Pexels

AKSARA JABAR - Surat Yusuf adalah surat ke 12 dalam Alquran. Surat ini ada 111 ayat dan termasuk Surat Makkiyah karena turunnya di kota Makkah sebelum hijrah.

Disebut Surat Yusuf, karena mengisahkan perjalanan hidup Nabi Yusuf AS secara utuh dari masa kecil hingga menjadi petinggi Mesir.

Ada ayat dalam surat ini yang sangat penting perihal jenis mimpi yang benar yakni termaktub dalam Surat Yusuf Ayat 4.

Baca Juga: SEDANG BERLANGSUNG Live Streaming Indosiar Bali United vs Bhayangkara FC Piala Presiden 2022,

Baca Juga: Masyarakat Tangguh Bencana Bentukan Kolaborasi Pertamina EP dan BPBD Subang

Baca Juga: 5 Cara Move On dari Sang Mantan, Sibukkan Diri dengan Hobi Salah Satunya

Menurut Muhammad Ibnu Sirin, mimpi yang benar adalah gambaran yang benar menurut akal batiniah, yang mengungkapkan kebenaran yang kukuh, yang tersimpan dalam benak, yang bahasanya benar, dan yang menunjukkan aneka makna yang konsisten.

Menurut Ibnu Sirin, mimpi yang benar terbagi menjadi empat namun yang utama adalah mimpi yang benar dan menjadi kenyataan.

Mimpi ini tentu menginformasikan kebenaran, mimpi demikian merupakan bagian dari kenabian karena Allah SWT berfirman:

"Sungguh, Allah akan membuktikan kepada Rasul-Nya tentang kebenaran mimpinya bahwa kamu pasti akan memasuki Masjidil Haram, jika Allah menghendaki dalam keadaan aman, dengan menggundul rambut kepala dan memendekkannya, sedang kamu tidak merasa takut. Maka Allah mengetahui apa yang tidak kamu ketahui dan selain itu Dia telah memberikan kemenangan yang dekat," (Al-Fath: 27).

Baca Juga: Perhatiakan 4 Makanan Ini, Berkhasiat Membuat Kamu Makin Sehat

Ibnu Sirin menuturkan bahwa mimpi yang benar dan menjadi kenyataan ini terbagi dua:

1. Kata-katanya menerangkan kenyataan sehingga tidak memerlukan penjelasan dan penakwilan seperti mimpi Ibrahim menyembelih putranya dan mimpi Nabi SAW memasuki Masjidil Haram dengan aman.

2. Mimpi yang tersembunyi, tersamar, dan mengandung hikmah serta pemberitahuan. Jenis ini memerlukan penafsiran seperti mimpi yang dialami oleh Nabi Yusuf dalam Surat Yusuf Ayat 4.

Baca Juga: Link Live Streaming Indosiar Bali United vs Bhayangkara FC, Laga Lanjutan Piala Presiden 2022

اِذْ قَالَ يُوْسُفُ لِاَبِيْهِ يٰٓاَبَتِ اِنِّيْ رَاَيْتُ اَحَدَ عَشَرَ كَوْكَبًا وَّالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ رَاَيْتُهُمْ لِيْ سٰجِدِيْنَ

"Idz qola yusufu li`abihi ya abati inni roaitu ahada 'asyaro kaukabaw wasy-syamsa wal-qamara ra`aituhum li sajidin"

"(Ingatlah), ketika Yusuf berkata kepada ayahnya, “Wahai ayahku! Sungguh, aku (bermimpi) melihat sebelas bintang, matahari dan bulan; kulihat semuanya sujud kepadaku,” (QS Yusuf; 4).

Baca Juga: Lirik Lagu dari Joji Glimpse Of Us Menyimpan Rahasia Sedih Tersendiri, Berikut Lirik Terjemahannya

Menurut Tafsir dari Al-Quran Kemenag (Kementerian Agama), pertanda bahwa Nabi Yusuf telah diberikan Allah sebuah wahyu.

Setelah Nabi Yusuf menceritakan kepada ayahnya, yaitu Nabi Yakub, sang ayah pun menyadari bahwa mimpi anaknya bukan mimpi biasa, melainkan mimpi yang kerap dialami oleh para nabi.

Dijelaskan dalam surat Yusuf ayat 4, Nabi Yusuf melihat sebelas bintang yang ditafsirkan oleh Kemenag sebagai saudaranya yang berjumlah sebelas.

Baca Juga: Live Streaming Indosiar Bola Hari Ini Bali United vs Bhayangkara FC, Siaran Langsung Jam 20.30 WIB

Kemudian matahari, diyakini sebagai sang ayah dan bulan sebagai sang ibu.

Mereka semua terlihat sedang sujud kepada Nabi Yusuf AS. Namun, sujud yang dimaksud dalam ayat ini bukanlah makna sujud yang sebenarnya, tetapi kata sujud ini lebih merujuk pada makna patuh.

"Tentu saja sujud di sini bukan dengan arti menyembah seperti yang kita kenal, tetapi hanyalah sujud dalam arti kiasan yaitu tunduk dan patuh," tulis laman resmi Kemenag, Kamis 16 Juni 2022.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Pisces Hari Ini Kamis 16 Juni 2022, Tindakan Lebih Romantis dari Ucapan

Sujud dengan arti tunduk dan patuh juga terdapat dalam Al-Quran, seperti firman Allah:

وَّالنَّجْمُ وَالشَّجَرُ يَسْجُدَانِ

Artinya "dan tetumbuhan dan pepohonan, keduanya tunduk (kepada-Nya)"

Kisah dibalik Surat Yusuf Ayat 4 ini juga mengindikasikan kasih sayang seorang ayah pada anaknya.

Baca Juga: Jelang Laga Kedua Piala Presiden 2022 Melawan Bhayangkara FC, Bali United Siapkan Strategi Khusus

Nabi Yakub setelah mendengar mimpi sang putra, merasa khawatir jika diketahui saudara-saudaranya yang lain, dan dia juga berupaya tidak membuka fakta mimpi Yusuf.

Pasalnya, jika mimpi itu diketahui para saudara Yusuf, mereka akan mencelakai Nabi Yusuf.

"Tergambarlah dalam khayal Nabi Yakub AS bagaimana nasib anaknya apabila mimpi itu diketahui oleh saudara-saudaranya, tentulah mereka dengan segala usaha dan tipu daya akan mencelakakannya," ujar tafsir Kemenag.

Muhammad Ibnu Sirin mengatakan, janganlah sekali-kali menceritakan mimpi kepada orang yang hasud, karena Nabi Yakub pun berkata kepada putranya, Yusuf;

“Wahai anakku! Janganlah engkau ceritakan mimpimu kepada saudara-saudaramu, mereka akan membuat tipu daya (untuk membinasakan)mu. Sungguh, setan itu musuh yang jelas bagi manusia.” (QS Yusuf; 5).

40 tahun kemudian, ketika Yusuf kecil beranjak dewasa, mimpi ini benar-benar terjadi.

Saat Nabi yusuf menduduki kepemimpinan Mesir, dia mempersilahkan kedua orang tuanya untuk menduduki kursi singgasana, sementara sebelas saudaranya ada di hadapannya, mereka pun bersujud.

Kisah itu tertuang dalam Surat Yusuf Ayat 100.

وَرَفَعَ اَبَوَيْهِ عَلَى الْعَرْشِ وَخَرُّوْا لَهٗ سُجَّدًاۚ وَقَالَ يٰٓاَبَتِ هٰذَا تَأْوِيْلُ رُءْيَايَ مِنْ قَبْلُ ۖقَدْ جَعَلَهَا رَبِّيْ حَقًّاۗ وَقَدْ اَحْسَنَ بِيْٓ اِذْ اَخْرَجَنِيْ مِنَ السِّجْنِ وَجَاۤءَ بِكُمْ مِّنَ الْبَدْوِ مِنْۢ بَعْدِ اَنْ نَّزَغَ الشَّيْطٰنُ بَيْنِيْ وَبَيْنَ اِخْوَتِيْۗ اِنَّ رَبِّيْ لَطِيْفٌ لِّمَا يَشَاۤءُ ۗاِنَّهٗ هُوَ الْعَلِيْمُ الْحَكِيْمُ

Artinya "Dan ia menaikkan kedua ibu-bapanya ke atas singgasana. Dan mereka (semuanya) merebahkan diri seraya sujud kepada Yusuf. Dan berkata Yusuf: "Wahai ayahku inilah ta'bir mimpiku yang dahulu itu; sesungguhnya Tuhanku telah menjadikannya suatu kenyataan. Dan sesungguhnya Tuhanku telah berbuat baik kepadaku, ketika Dia membebaskan aku dari rumah penjara dan ketika membawa kamu dari dusun padang pasir, setelah syaitan merusakkan (hubungan) antara ku dan saudara-saudaraku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Lembut terhadap apa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.".***

Editor: Igun Gunawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x