Network
AKSARA JABAR – Ada yang menyebutkan jika foto anak diunggah ke media sosial itu tidak baik.
Hal tersebut dihindari oleh beberapa orang karena dikhawatirkan terkena penyakit ain.
Bahkan ada yang mengatakan jika penyakit ain dapat menyebabkan sakit hingga meninggal dunia.
Baca Juga: Gratis Redeem Kode Genshin Impact 8 Juli 2022, Dapat Primogem Gratis Buat Gacha Karakter
“Ibnu Hajar mengatakan ain secara lafadz memiliki arti mata. Namun ain di sini artinya nadzar melihatnya seseorang dengan kekaguman,” tutur Buya Yahya dalam kajiannya melalui kanal YouTube Al-Bahjah TV.
Buya Yahya juga mengatakan, pandangan tersebut ada pengaruhnya pada hati yang busuk.
Karena pandangan yang berawal dari kagum menjadi rasa iri dan hasad sehingga bisa menyebabkan sakit.
Baca Juga: Luhut Tunda Rencana Kenaikan Tarif Naik ke Candi Borobudur
Baca Juga: YouTube to MP3 via Savefrom, Download dan Convert Video YouTube Jadi Format MP3 Tercepat
Baca Juga: Syarat Membeli Tiket Piala Presiden 2022, Menpora: Harus Sudah Divaksin 2 Kali
Bahkan Buya juga membetulkan jika ain memiliki pengaruh sampai membuat seseorang pingsan
“Kita tidak perlu takut jika kita punya benteng,” ucap Buya
Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wa Sallam menganjurkan pada umatnya untuk membaca Mu'awwidzat.
Baca Juga: Turnamen Piala Presiden 2022, Polda Jabar Izinkan GBLA Digunakan Babak Penyisihan Homebase Persib
Surah Al-Mu'awwidzat terdiri dari surah Al Ikhlas, Al Falaq, dan An Nas yang memiliki kedudukan tinggi.
Ayat Kursi dan Al-Mu'awwidzat disunnahkan diucapkan kepada sang anak sebelum tidur.
Buya menyampaikan jika ini diamalkan maka tidak akan terjadi hal-hal buruk yang terjadi akibat ain.Baca Juga: Turnamen Piala Presiden 2022 dapat Ditonton Langsung? Ini Pernyataan Menpora Zainudin Amali
Perbanyak membaca doa dan mengajarkannya pada anak. Namun jika sudah terlanjur terkena ain maka bisa diruqyah.
Jika tidak hafal dengan ayat-ayat ruqyah, maka bisa dibacakan Al-Fatihah sekali.
“Wahai Rasulullah, aku tidaklah meruqyah kecuali dengan membaca surat Al Fatihah.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas tersenyum dan berkata, “Bagaimana engkau bisa tahu Al Fatihah adalah ruqyah (artinya: bisa digunakan untuk meruqyah, -pen)?” Beliau pun bersabda, “Ambil kambing tersebut dari mereka dan potongkan untukku sebagiannya bersama kalian.” (HR. Bukhari no. 5736 dan Muslim no. 2201).
Baca Juga: Penyisihan Turnamen Piala Presiden 2022, Persib Bandung Ada di Grup C Tanding di GBLA
“Tidak perlu terlalu takut, tapi memang kita harus punya benteng yang diajarkan Nabi,” Jelas Buya Yahya
Buya menghimbau untuk memiliki dzikir khusus saat bangun tidur maupun sore hari.
Termasuk membaca ayat-ayat yang terdapat di Al-Matsurat dzikir pagi dan petang, seperti:
“A‘ūdzu bi kalimātillāhit tāmmāti min syarri mā khalaq.”
Artinya: “Aku berlindung dengan kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan ciptaan-Nya,” (HR Muslim dan Ibnu Sina).
“Allāhumma fāthiras smāwāti wal ardhi, ‘ālimal ghaibi was syahādah, rabba kulli syai’in wa malīkah, asyhadu an lā ilāha illā anta. A‘ūdzu bika min syarri nafsī wa syarri syathāni wa syirki.”
Artinya: “Tuhanku, pencipta langit dan bumi, yang mengetahui hal yang ghaib dan nyata, tuhan dan penguasa segala sesuatu. Aku bersaksi tiada tuhan selain Kau. Aku berlindung kepadaMu dari kejahatan nafsuku, kejahatan setan dan sekutunya,” (HR Abu Dawud dan At-Tirmidzi).
Hal seperti itu bisa dirutinkan, meskipun belum bisa banyak.***
