Doa Keluar Masjid yang Dicontohkan Rasulullah dengan Kaki Kiri, Ini Bacaan Lengkap Arab, Latin dan Artinya

- 27 Februari 2021, 00:09 WIB
Doa keluar masjid sesuai contoh Rasulullah SAW
Doa keluar masjid sesuai contoh Rasulullah SAW /Tangkapan layar/aplikasi doa/

AKSARA JABAR – Umat islam banyak yang menyebut masjid sebagai rumah Allah SWT. Hal ini berkaitan dengan fungsi masjid sebagai tempat melaksanakan ibadah salat baik wajib maupun sunah.

Selain berfungsi sebagai tempat ibadah, masjid juga bisa digunakan untuk kegiatan belajar mengajar. Bahkan bisa juga digunakan untuk mengurusi urusan-urusan kemaslahatan umat.

Rasulullah SAW mengajarkan adab kepada seluruh umatnya ketika hendak keluar masjid, yaitu dengan mendahulukan kaki kiri.

Baca Juga: Doa Masuk Masjid Sesuai Contoh Rasulullah SAW yang Mendahulukan Kaki Kanan, Ini Bacaan Arab, Latin dan Artinya

Berikut adalah bacaan doa keluar masjid lengkap arab, latin, dan artinya.

اَللّٰهُمَّ اِنِّى اَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ

Allahumma innii asaluka min fadlika

Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya aku memohon keutamaan dari-Mu."

Allah SWT menerangkan mengenai fungsi masjid di dalam QS. An-Nur 24: Ayat 36-37.  

فِيْ بُيُوْتٍ اَذِنَ اللّٰهُ اَنْ تُرْفَعَ وَيُذْكَرَ فِيْهَا اسْمُهٗ ۙ يُسَبِّحُ لَهٗ فِيْهَا بِا لْغُدُوِّ وَا لْاٰ صَا لِ ۙ, رِجَا لٌ لَّا تُلْهِيْهِمْ تِجَا رَةٌ وَّلَا بَيْعٌ عَنْ ذِكْرِ اللّٰهِ وَاِ قَا مِ الصَّلٰوةِ وَ اِيْتَآءِ الزَّكٰوةِ ۙ يَخَا فُوْنَ يَوْمًا تَتَقَلَّبُ فِيْهِ الْقُلُوْبُ وَا لْاَ بْصَارُ ۙ 

fii buyuutin azinallohu ang turfa'a wa yuzkaro fiihasmuhuu yusabbihu lahuu fiihaa bil-ghuduwwi wal-aashool. Rijaalul laa tul-hiihim tijaarotuw wa laa bai'un 'ang zikrillaahi wa iqoomish-sholaati wa iitaaa`iz-zakaati yakhoofuuna yaumang tataqollabu fiihil quluubu wal-abshoor

Baca Juga: Jadwal Acara TV ANTV Sabtu 27 Februari 2021, Ada Kulfi Uttaran hingga Radha Krishna

"(Cahaya itu) di rumah-rumah yang di sana telah diperintahkan Allah untuk memuliakan dan menyebut nama-Nya, di sana bertasbih (menyucikan) nama-Nya pada waktu pagi dan petang. Orang yang tidak dilalaikan oleh perdagangan dan jual-beli dari mengingat Allah, melaksanakan sholat, dan menunaikan zakat. Mereka takut kepada hari ketika hati dan penglihatan menjadi guncang (hari Kiamat)."***

Editor: Iing Irwansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x