Isi Kandungan Surat Yusuf Ayat 4 dan 5, Nilai Pendidikan Islam Tentang Rahasia dan Dengki

25 Juni 2022, 20:24 WIB
Surat Yusuf tertulis dalam Al-Qur'an /Afshad Subair /

AKSARA JABAR - Surat Yusuf Ayat 4 dan 5 membawa isi kandungan yang ada baiknya mesti dipahami oleh umat muslim.

Surat Yusuf adalah urutan surat ke-12 dalam Al-Quran. Surat ini pun menceritakan tentang kisah Nabi Yusuf secara utuh.

Namun siapa sangka, isi kandungan Surat Yusuf Ayat 4 dan 5 merupakan nilai-nilai pendidikan Islam.

Baca Juga: Apa itu Puasa Tarwiyah Dan Arafah ? Berikut Waktu Pelaksanaan, Niat dan Keutamaannya

Al-Quran dalam mengisahkan Nabi Yusuf, lebih kepada hal kepribadian dalam menghadapi cobaan.

Adapun nilai-nilai pendidikan Islam yang terdapat dalam Surat Yusuf Ayat 4 dan 5 yakni mengenai nilai pendidikan akhlak.

Menurut Ma’ruf dalam journal of islamic education vol.5 No.2 Nopember 2020 mengatakan, kesempurnaan iman seseorang tergantung akhlaknya.

Apabila akhlak seseorang kepada Allah dan manusia baik, maka keimanannya lebih sempurna. Maka, akhlak mempunyai peranan penting bagi keimanan seseorang.

Adapun nilai-nilai pendidikan akhlak yang terdapat dalam surat Yusuf yaitu:

Nilai Merahasiakan dan Menjauhi Dengki.

Nilai ini tergambar pada Surat Yusuf Ayat 4 dan 5;

اِذْ قَالَ يُوْسُفُ لِاَبِيْهِ يٰٓاَبَتِ اِنِّيْ رَاَيْتُ اَحَدَ عَشَرَ كَوْكَبًا وَّالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ رَاَيْتُهُمْ لِيْ سٰجِدِيْنَ

Artinya; "(Ingatlah), ketika Yusuf berkata kepada ayahnya, “Wahai ayahku! Sungguh, aku (bermimpi) melihat sebelas bintang, matahari dan bulan; kulihat semuanya sujud kepadaku,” (QS Yusuf; 4).

قَالَ يٰبُنَيَّ لَا تَقْصُصْ رُءْيَاكَ عَلٰٓى اِخْوَتِكَ فَيَكِيْدُوْا لَكَ كَيْدًا ۗاِنَّ الشَّيْطٰنَ لِلْاِنْسَانِ عَدُوٌّ مُّبِيْنٌ

Artinya; Dia (ayahnya) berkata, “Wahai anakku! Janganlah engkau ceritakan mimpimu kepada saudara-saudaramu, mereka akan membuat tipu daya (untuk membinasakan)mu. Sungguh, setan itu musuh yang jelas bagi manusia.” (QS Yusuf; 5)

Dari Surat Yusuf Ayat 4 menyebutkan mimpi yang diperoleh Nabi Yusuf adalah murni dari Kebesaran Allah SWT, bukan mimpi datangnya dari setan.

Menurut Tafsir Al-Quran Kemenag, dari mimpi Nabi Yusuf itu sudah dilambangkan bahwa sebelas bintang, yang sujud kepadanya adalah saudara-saudaranya. Sedangkan matahari dan bulan adalah lambang dari kedua orang tuanya.

Menurut Tafsir Ibnu Katsir, dari kebesaran mimpi itu Nabi Yusuf tidak boleh menyombongkan diri karena dia merupakan orang-orang yang terpilih di sisi Allah SWT.

Sementara dari Surat Yusuf Ayat 5 menyebutkan, apabila kita mendapatkan mimpi, janganlah hal itu diceritakan kepada siapapun karena belum tentu benar, dan dikhawatirkan akan terjadi perselisihan.

Baca Juga: Doa Sholat Dhuha Lengkap dengan Niat, Waktu, dan Tata Cara Pelaksanaan Sholat

Dalam Tafsir Ibnu Katsir, Rasulullah SAW pernah bersabda;

“Ketika seseorang bermimpi baik, hendaklah ia menceritakannya. Dan apabila dia bermimpi buruk hendaklah ia pindah posisi tidurnya, lalu meludah sebelah kiri tiga kali dan berdo’a. Mintalah perlindungan kepada Allah SWT dari segala kejahatan dan janganlah menceritakan mimpi tersebut kepada orang lain. Sesungguhnya mimpi buruk itu tidak akan membahayakannya”

Menurut Ma'ruf, nilai pendidikan akhlak dalam Surat Yusuf Ayat 4 dan 5 yaitu mencerminkan nilai tentang merahasiakan dan menjauhi dengki.

Hal ini menurutnya, ditunjukkan ketika Nabi Yusuf disuruh ayahnya merahasiakan mimpinya dari saudara-saudara Yusuf agar tidak menimbulkan dengki terhadap Yusuf.

Karena di sisi lain, menurut Ibnu Sirin, sifat dengki adalah sebuah perasaan tidak senang terhadap orang yang mendapatkan keberuntungan.

Rasulullah SAW bersabda;

“Janganlah kalian saling mendengki, janganlah kalian saling memutuskan hubungan, janganlah kalian saling membenci, janganlah kalian saling memperdaya, dan jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara.” (HR. Bukhari dan Muslim).***

Editor: Iing Irwansyah

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler