Permudah Siswa SLB Belajar Angklung, TIM Program Kemitraan Masyarakat UNIKOM berikan Pembelajaran Menggunakan Multimedia  

- 18 September 2019, 14:38 WIB
WhatsApp Image 2019-09-17 at 08.20.13
WhatsApp Image 2019-09-17 at 08.20.13

AKSARAJABAR.COM,BANDUNG-Tim Program kemitraan masyarakat (PKM) Universitas Komputer Indonesia  gelar sosialisasi penggunaan program aplikasi di di Sekolah Luar  Biasa Negeri (SLBN) Cicendo, Senin (16/09/2019).

Menurut Ketua PKM UNIKOM, Diana Effendi, M.T.,  bahwa alat musik angklung merupakan  alat musik tradisional yang berasal dari Jawa Barat. Sebelumnya, angklung yang berada di daerah-daerah bernada pentatonis. Kemudian dikembangkan menjadi nada diatonis oleh Daeng Soetigna, sehingga sampai saat ini dikenal dengan sebutan “angklung padaeng”.

Dia melanjutkan, Angklung padaeng sampai saat ini digunakan di sekolah-sekolah, karena dapat memainkan lagu tradisional, lagu nasional maupun lagu populer.

“Sejak tanggal 23 Agustus 1986 angklung telah ditetapkan sebagai alat pendidikan musik melalui Keputusan Menteri Kebudayaan No.082/1968 tentang penetapan angklung sebagai alat pendidikan musik. Selain itu, Angklung telah diresmikan oleh UNESCO pada tangal 16 November 2010 sebagai warisan dunia tak benda dari Indonesia,” jelasnya.

Diana menjelaskan PKM yang didanai oleh Direktorat Riset dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, sesuai dengan Kontrak Nomor : 108/SP2H/PPM/DPRM/2019, tanggal 08 Maret 2019.

“Turunanannya adalah dibuatlah suatu program aplikasi sebagai alat bantu pembelajaran angklung berbasis multimedia, sebagai alat bantuan tambahan dimana dengan multimedia memungkinkan suatu permainan angklung dapat dilaksanakan tanpa bantuan pelatih. Sehingga dapat menggantikan partitur yang biasanya ditunjuk oleh seorang pelatih, dapat digantikan dengan animasi perubahan warna ( colouring score) ketika nada angklung dimainkan. Selain itu, dibuatnya pembacaan partitur dengan aplikasi android dapat menigkatkan kemampuan siswa dalam berlatih diluar jam latihan,” tukasnya.

Secara teknis, pembelajaran terlebih dahulu memberikan pemahaman melalui pemaparan materi kepada para peserta didik dilanjutkan dengan simulasi pada aplikasi dengan menggunakan 3 lagu yaitu lagu Bunda karya Melly Goeslaw mewakili lagu berbahasa Indonesia, I Have A Dream – Westlife mewakili lagu berbahasa Asing dan Lagu Peyeum Bandung mewakili lagu daerah Jawa Barat.

Informasi yang dihimpun aksarajabar.com, Kegiatan tersebut akan terus berlangsung sampai dengan bulan Oktober 2019, guna terus menyempurnakan aplikasi yang sudah ada dan  membiasakan siswa bermain angklung dengan aplikasi. Kegiatan pembelajaran pembacaan partitur angklung dengan metode colouring score yang menggunakan komputer berbasis multimedia ini bukan menggantikan peran pelatih sebagai instruktur dalam membawakan lagu sesuai dengan partitur, namun hanya sebagai media alternatif  dalam melaksanakan kegiatan latihan angklung.

(rilis)

Editor: Aksara Jabar


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah