AKSARA JABAR – Ternyata Sisingaan yang merupakan salahsatu icon kesenian di Kabupaten Subang memiliki simbol yang mendalam. Tentang sebuah perjuangan masyarakat Kabupaten Subang terhadap penguasa atau penjajah dari ketertindasan saat itu pada masa Kerajaan Inggris.
Laman resmi Pemerintah Kabupaten Subang, memuat sebuah artikel tentang sejarah singkat Sisingaan.
Kesenian Sisingaan merupakan sebuah bentuk kreatifitas budaya masyarakat kabupaten Subang, yang mendukung dalam keaktifan masyarakatnya.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Hotel Hitz dan Nyaman di Kabupaten Subang, Cocok untuk Staycation
Baca Juga: 7 Rekomendasi Destinasi Wisata Curug yang Ada di Kabupaten Subang, Nomor 1 Paling Tinggi
Baca Juga: Penyebab Alami Asam Urat di Usia Lansia, Simak Resep Ampuh untuk Mengatasinya
Kreatifitas tersebut muncul dimasyarakat tidak lepas dari perubahan secara alamiah dengan sendirinya, seiring perubahan zaman.
Menurut perajin patung singa, Abah Salim, awal mula keberadaan kesenian Sisingaan di Kabupaten Subang berawal dari kegiatan ritual masyarakat yang akan menyunat anak laki-laki dengan cara dihibur terlebih dahulu, diarak keliling kampung menggunakan kursi yang dihias atau disebut jampana.
Jampana diusung oleh empat orang dewasa, sedangkan calon pengantin sunat duduk diatas kursi yang telah dihias (jampana), musik pengiring dalam arak-arakan tersebut menggunakan alat musik seadanya seperti, dog-dog, kendang, kempul, kecrek, dengan pola tabuh penca silat, dan improvisasi bersipat spontan (tidak terencana).