Wagub Jabar Berharap Ponpes Mampu Cetak Calon Pemimpin

- 30 Agustus 2020, 18:52 WIB
IMG-20200830-WA0009
IMG-20200830-WA0009

SUBANG- Wakil Gubernur Jawa Barat KH.Uu Ruzhanul Uluum, memberikan motivasi para santri Pondok Pesantren Al-Ponpes Al -Ikhlas Raudhatul Uluum.

Dia mendorong agar para santri bisa berprestasi dan menjadi pemimpin di Indonesia.

Menurutnya, Pondok Pesantren Al-Ponpes Al -Ikhlas Raudhatul Uluum sangat relevan dalam upaya mewujudkan dan meningkatkan kualitas tatanan kehidupan masyarakat yang beriman dan bertaqwa. Serta menjadikan Kabupaten Subang sebagai kabupaten yang religius dan berbudaya.

Hal itu disampaikan Wakil Gubernur KH. Uu Ruzhanul Uluum saat mengadiri Milad ke IX Ponpes Al-Ikhlas Raudhatul Uluum, Minggu (30/8/2020).

Dia juga menyampaikan apresiasi pada Ponpes Al-Ikhlas Raudhatul Uluum dalam pendidikan, baik pendidikan dari sisi ilmu maupun dari sisi pembangunan karakter dan sukses membimbing para santri untuk menyelesaikan program pendidikan di Ponpes tersebut.

"Atas nama pemerintah daerah, kami berharap semoga Ponpes Al-Ikhlas Raudhatul Uluum betul-betul dapat menjadi ikon Kabupaten Subang dalam mencetak ulama dan senantiasa memperlihatkan kemajuan dalam dinamika pendidikan keislaman di Kabupaten Subang," pintanya.

Sementara itu, Pimpinan pondok pesantren Al-Iklas Raudhatul Uluum, Kyai Atep Abdul Ghofar mengatakan, sejak berdiri tahun 2011 lalu, Ponpes ini didirikan bertujuan untuk menyiapkan generasi-generasi muda untuk membangun bangsa dan negara.

“Dengan demikian, para santri selain belajar agama juga wajib mendalami ilmu pengetahuan umum. Berbekal pengetahuan umum, para santri dapat memilah dan memilih mana informasi yang benar serta informasi yang diplesetkan. Para santri harus menegakkan kebenaran dan melawan kebohongan,” kata Atep di hadapan ribuan santri dan undangan

Atep menjelaskan, para santri di Ponpes Al-Ikhlas Raudhatul Uluum tidak hanya diajari ilmu agama, pengetahuan umum, namun diajari juga Teknologi informasi, seiring dengan dibangunnya BLK Komunitas Pesantren Berbasis Digital.

“Dengan memiliki ilmu pengetahuan umum, baik ketatanegaraan, ekonomi, maupun kebudayaan, maka para santri ke depan diharapkan dapat memberikan solusi terhadap persoalan masyarakat saat ini,” katanya.

Harus diakui, lanjut Atep, para santri saat ini menghadapi tantangan lebih berat, karena selain mempelajari ilmu agama, juga harus mempelajari ilmu pengetahuan umum dan teknologi informasi." Untuk menyikapi era digital di zaman now, maka harus menguasai ilmu digital,” katanya.

Menurut dia, KH Hasyim Ashari, memimpin perjuangan para santri melawan penjajah Belanda. "Sejarah mencatat peran sentral santri yakni turut berkontribusi melawan dan mengusir penjajah dari tanah air yang kita cintai ini,” pungkasnya. (red)

Editor: Aksara Jabar


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah