AKSARA JABAR - Sapardi Djoko Damono merupakan seorang legenda sastra Indonesia. Ia menutup usianya di tahun ke-80 pada Minggu 19 Juli 2020.
Meski telah berpulang, nama Sapardi tetap abadi berkat karya-karya hebatnya, salah satunya adalah Hujan Bulan Juni.
Puisi tersebut kembali trending di Twitter di awal bulan Juni 2022. Hujan menyertai kedatangan bulan yang terkenal dalam puisi Sapardi itu. Berikut adalah puisi Hujan Bulan Juni.
Baca Juga: Sejarah Singkat Hari Lahir Pancasila yang Diperingati Setiap Tanggal 1 Juni
Hujan Bulan Juni
Tak ada yang lebih tabah
Dari hujan bulan Juni
Dirahasiakannya rintik rindunya
Kepada pohon berbunga itu
Tak ada yang lebih bijak
Dari hujan bulan Juni
Dihapuskannya jejak-jejak kakinya
Yang ragu-ragu di jalan itu
Tak ada yang lebih arif
Dari hujan bulan Juni
Dibiarkannya yang tak terucapkan
Diserap akar pohon bunga itu
Baca Juga: 15 Link Twibbon Hari Lahir Pancasila 2022,Cocok Dibagikan ke Medsos, Akses Secara Gratis Disini
Pada tahun 2017, Hujan Bulan Juni pernah dialihwahana menjadi film yang dibintangi oleh Adipati Dolken dan Velove Vexia dengan judul yang sama.
Dalam film tersebut, bukan hanya Hujan Bulan Juni, tetapi puisi lain seperti Aku Ingin, Sajak-sajak Kecil Tentang Cinta, Pada Suatu Hari Nanti, dan Yang Fana Adalah Waktu disertakan dalam rangka mengenang sang legendaris, Sapardi Djoko Damono.
Sapardi mulai menyukai dunia kepenulisan sejak ia duduk dia bangku sekolah menengah.
Baca Juga: Ini Alasan Pembelajaran Sosial- Emosional Sangat Penting untuk Anak- Anak
Kecintaannya terhadap sastra semakin menjadi tatkala ia melanjutkan pendidikan di Fakultas Sastra dan Kebudayaan, Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta.
Sapardi Djoko Damono lahir di Ngadijayan, Solo, Jawa Tengah, 20 Maret 1940.
Nama Sapardi diambil dari bulan kelahirannya yakni bulan Sapar dalam kalender Jawa.
Berdasarkan kepercayaan orang Jawa, anak yang lahir pada bulan tersebut konon akan menjadi orang pemberani dan teguh dalam keyakinan.***