Jaringan GUSDURian Kutuk Aksi Kekerasan Ditengah Aksi Demonstrasi Mahasiswa 11 April 2022

- 12 April 2022, 20:38 WIB
Mahasiswa menggelar demo nasional pada Senin, 11 April 2022.
Mahasiswa menggelar demo nasional pada Senin, 11 April 2022. /Antara/Iggoy el Fitra/

AKSARA JABAR- Jaringan GUSDURian menanggapi aksi kekerasan yang terjadi ditengah demonstrasi 11 April yang dihadiri oleh mahasiswa dan warga sipil.

Termasuk tindak kekerasan pengeroyokan yang dialami oleh Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, Ade Armando pada Senin 11 April 2o22.

Peristiwa tersebut terjadi di depan Gedung DPR/MPR RI. Ade Armando yang saat itu berada ditengah-tengah peserta aksi tiba-tiba diteriaki dan dipukuli massa.

Baca Juga: Dua Pelaku Pengeroyokan Ade Armando Ditangkap, Polisi : Bukan Bagian dari Elemen Mahasiswa

Dilansir dari Antara, Jaringan GUSDURian mengutuk dan mengecam segala bentuk kekerasan kepada dan oleh siapa pun, termasuk yang dialami Ade Armando di tengah aksi unjuk rasa elemen mahasiswa dan warga sipil di depan gedung Dewan Perwakilan Rakyat.

Koordinator Jaringan GUSDURian, Alissa Wahid dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin malam mengatakan dalam video yang beredar di media sosial, Armando mendapat penganiayaan dan pelecehan yang membuatnya mengalami luka-luka.

"Tindakan tersebut sangat bertentangan dengan berbagai prinsip, mulai hukum, moral, hak asasi manusia, hingga agama," tuturnya.

Oleh karenanya, Alissa Wahid menyampaikan, Jaringan GUSDURian (pengikut ajaran Gus Dur, Presiden keempat RI KH Abdurahman Wahid) meminta aparat untuk mengusut tuntas penganiayaan tersebut dan memberikan sanksi kepada pelaku, sesuai ketentuan undang-undang.

Kemudian, dia mengimbau kepada elite politik untuk tidak melakukan provokasi dan spekulasi politik yang merusak konstitusi dan kemaslahatan bangsa, hanya demi kekuasaan.

Ia menambahkan, Jaringan GUSDURian mengajak elemen masyarakat untuk menyampaikan pendapat dengan nir-kekerasan dan berfokus pada penyaluran aspirasi.

Baca Juga: Ade Armando Babak Belur Dikeroyok Massa saat Demo 11 April di Depan Gedung DPR RI

"Aksi kekerasan hanya akan menjauhkan substansi aksi dan menyebabkan sentimen negatif dari masyarakat," katanya.

Pada 11 April 2022, elemen mahasiswa dan warga sipil melakukan unjuk rasa di depan gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI.

Aksi ini dilakukan sebagai respons atas berbagai spekulasi politik oleh pejabat publik dalam beberapa minggu terakhir, terutama menyoal perpanjangan masa jabatan presiden dan amandemen UUD 1945.

Aksi ini menuntut agar elemen pemerintah mematuhi konstitusi dengan tetap menyelenggarakan pemilihan umum pada waktunya, dengan tetap membatasi masa jabatan presiden maksimal dua periode.

Sebelumnya diberitakan, demonstrasi yang dilakukan Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) diselingi aksi ricuh di depan Gedung DPR RI.

Kericuhan terjadi saat pegiat media sosial sekaligus Dosen Universitas Indonesia, Ade Armando diteriaki beberapa orang dengan sebutan "munafik".

Baca Juga: Universitas Indonesia Buka Suara atas Tindakan Pengeroyokan Terhadap Dosen FISIP UI Ade Armando

Halaman:

Editor: Tiara Maulinda

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x