Ini Penjelasan Ahli Soal Perbedaan Waktu Idul Fitri, Bukan karena Perbedaan Hisab dan Rukyat

- 29 Maret 2022, 19:05 WIB
Penjelasan Ahli Soal Perbedaan Waktu Idul Fitri, Bukan karena Perbedaan Hisab dan Rukyat.
Penjelasan Ahli Soal Perbedaan Waktu Idul Fitri, Bukan karena Perbedaan Hisab dan Rukyat. /Pixabay/Mohamed_Hassan/

AKSARA JABAR - Bulan suci Ramadhan dan Idul Fitri sudah didepan mata. Bulan suci ini sangat dinantikan dan disambut hangat oleh umat muslim seluruh dunia.

Segala hal mengenai Ramadhan dan Idul Fitri selalu menjadi sorotan.

Salah satunya tentang penetapan awal Ramadhan dan tanggal hari raya Idul Fitri yang seringkali berbeda.

Baca Juga: Jelang Penetapan 1 Ramadhan versi Pemerintah, Wakil Presiden Berharap Sama dengan Muhammadiyah

Dilansir dari Antara, peneliti pada Pusat Riset Antariksa LAPAN BRIN Prof. Thomas Djamaluddin mengatakan perbedaan penetapan tanggal hari raya Idul Fitri kerap terjadi karena perbedaan kriteria ketinggian bulan.

"Jadi akar masalahnya bukan karena perbedaan hisab dan rukyatnya, tetapi karena perbedaan kriteria," kata Prof. Thomas dalam acara daring bertajuk "Penentuan Ramadhan dan Hari Raya menurut Astronomi", yang diikuti di Jakarta, Rabu.

Dia mencontohkan perbedaan hari raya Idul Fitri terjadi pada Tahun 1998, meskipun dilakukan oleh sesama ahli rukyat yang berasal dari organisasi Nahdlatul Ulama.

"Ini paling nyata ketika penentuan Idul Fitri tahun 1998, pada waktu itu sesama ahli rukyat, sesama warga Nahdliyin, antara NU Jawa Timur dengan PBNU itu berbeda," katanya.

Pihaknya menjelaskan pada saat itu, NU Jawa Timur memutuskan Idul Fitri jatuh pada Tanggal 29 Januari 1998, sedangkan PBNU menetapkan sesuai dengan isbat, yaitu Tanggal 30 Januari 1998.

Halaman:

Editor: Tiara Maulinda

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah