Menurutnya, kebijakan Sri Mulyani selalu memberi kemudahan bagi kalangan atas, namun gagal memompa daya beli kelompok menengah bawah.
“Harusnya pompa daya beli golongan menengah bawah, tapi kebijakan kemudahan dan pengurangan pajak untuk yang atas,” tegasnya.
“Manfaat pajak itu dimainkan di pasar spekulatif,” tandas mantan Menteri Koordinator (Menko) perekonomian era Gus Dur tersebut.***