Data Pengguna BPJS Kesehatan Bocor, Mardani Ali Sera: Semua Harus Bertanggung Jawab

- 25 Mei 2021, 15:14 WIB
Mardani Ali Sera menyoroti soal kebocoran data pengguna BPJS.
Mardani Ali Sera menyoroti soal kebocoran data pengguna BPJS. / Instagram.com/ @mardanialisera/

AKSARA JABAR - Anggota DPR RI, Mardani Ali Sera menilai bocornya data pengguna Badan Pengelola Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan merupakan sebuah peristiwa mengerikan.

Sebab menurutnya, dampak yang dihasilkan dari bocornya data pengguna BPJS Kesehatan tersebut akan luar biasa karena meliputi data yang lengkap dan jumlah data lebih banyak.

Padahal dengan sentralisasi data penerapan e-KTP (Kartu Tanda Penduduk Elektronik), seharusnya sistem keamanan pusat data pengguna BPJS Kesehatan semakin kuat.

Baca Juga: Lee Seung Gi Sang Triple Threat Entertainer Korea Selatan dan Kisah Asmaranya dengan Lee Da In Jadi Sorotan

"Kasus ini cermin lemahnya perlindungan data pribadi," ujar Mardani Ali Sera dalam cuitan Twitter @MardaniAliSera, Selasa 25 Mei 2021.

Selain itu, Mardani Ali Sera menilai kasus tersebut sekaligus kian menegaskan pentingnya menyelesaikan Rancangan Undang-undang Perlindungan Data Pribadi (RUU PDP).

Pasalnya hingga saat ini, ungkap Mardani Ali Sera, belum ada Undang-undang (UU) yang mengatur pengamanan data pengguna di Indonesia.

Baca Juga: Super Blood Moon, BMKG Sebut Gerhana Bulan Total 26 Mei 2021 Akan Terlihat Lebih Besar

"Perlu diingat, data pribadi saat ini sudah jadi komoditas strategis baik oleh publik, swasta maupun pemerintah sendiri. Teknologi digital pun sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari yang tidak bisa dilepaskan begitu saja," tuturnya.

Terlebih di masa pandemi Covid-19, kata politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut, transformasi digital masyarakat semakin cepat.

"Sudah ada 202,6 juta jiwa masyarakat Indonesia yang menggunakan internet, naik 27 juta jiwa jika dibandingkan pada Januari 2020 (We Are Social, Digital 2021)," kata dia.

Baca Juga: Bocoran Sinopsis Balika Vadhu Episode 37 Selasa, 25 Mei 2021: Luka Lama Nenek Kalyani Terbuka Lagi

"Teringat kasus yang menimpa Facebook, sampai meminta maaf ke senat atas potensi kebocoran dari aplikasinya," imbuh Mardani Ali Sera.

Maka itu, Mardani Ali Sera mendesak adanya penelusuran letak kebocoran atau modus operandinya. Sebab, mengetahui modus operandi dapat memperbaiki sistem keamanan data untuk ke depannya.

"Semua harus bertanggung jawab dan menjadikan ini sebagai pelajaran untuk perbaikan ke depan. Pelaku juga harus diberi hukuman jika ada unsur kesengajaan," tutupnya.***

Editor: Bambang Hermawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah