Terkait cara rekayasa hujan, dia memaparkan, KLHK akan memanfaatkan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) sebagai upaya pengendalian Karhutla.
“TMC terbukti paling efektif cegah Karhutla di tahun 2020 karena dapat membasahi gambut, mengisi kanal, serta embung untuk membantu pemadaman darat,” ucapnya.
Sebagai Informasi, pada tahun 2019 kejadian Karhutla telah menyebabkan 1.649.258 hektar hutan dan lahan terbakar. Pada tahun 2020, kejadian Karhutla menurun 81 persen yakni, 296.942 hektar hutan dan lahan terbakar.
Sementara itu, pada Januari 2021, sudah tercatat sebanyak 173 kasus Karhutla di Indonesia. Peta sebaran kasusnya terjadi di Aceh, Sumatera Utara, Jambi, Kepulauan Riau, Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Sulawes Tenggara, serta Papua.***