Saling Serang AHY VS Moeldoko, Partai Demokrat Berguncang

- 3 Februari 2021, 10:38 WIB
Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menuding ada sebuah gerakan politik atau manuver politik yang ingin ambi alih Partai Demokrat untuk kepentingan PIlpres 2024
Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menuding ada sebuah gerakan politik atau manuver politik yang ingin ambi alih Partai Demokrat untuk kepentingan PIlpres 2024 /Tangkapan layar Instagram Agus Yudhoyono (AHY)/@agusyudhoyono

AKSARAJABAR- Politisi Indonesia sambut perang komentar terbuka Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan Kepala Kantor Staf Presiden (KSP), Moeldoko. Hal itu membuat Presiden keenam Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono tidak menunggu dan berdiam diri.

Bahkan, Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrat, Jansen Sitindaon secara terang-terangan menunjukan dukungan terhadap AHY melalui cuitannya Selasa, 2 Februari 2021. Perang terbuka tersebut dipicu laporan para loyalisnya terkait temuan adanya upaya pelengseran AHY yang menjabat Ketua Umum Partai Demokrat sejak Maret 2020 lalu.

Pada keterangan terbuka Senin, 1 Februari 2021, AHY menerangkan, upaya pengkudetaan terhadap dirinya digalang oleh lima kader aktif dan non-kader yang berada di lingkaran Presiden Joko Widodo (Jokowi). Kendati telah diketahui dalang dan para pelakunya, AHY yang baru menjabat Ketum PD ini tidak menyebutkan nama pelaku percobaan kudeta tersebut ke publik.

Baca Juga: Harapan AHY kepada Kapolri Baru Jenderal Listyo Sigit, : Polri Harus Berdiri Diatas Semua Golongan

 

Dikutip Aksarajabar dari Berita Subang dalam judul artikel Perang Terbuka AHY vs Moeldoko: Wasekjen Demokrat Menolak Lupa, Ingatkan Jasa SBY ke Mantan Panglima TNI, adanya muatan syarat kepentingan itu, AHY melayangkan surat resmi ke Presiden Jokowi untuk menanyakan perihal kejadian yang mengguncang partainya. Sehingga, tidak berselang lama melalui konferensi pers virtual, Kepala KSP, Moeldoko memberikan peringatan kepada politisi partai untuk tidak menyangkut-pautkan kekisruhan apapun dengan Presiden Jokowi.

"Jangan ganggu Pak Jokowi dalam hal ini (kekisruhan dalam tubuh partai) karena beliau dalam hal ini tidak tahu sama sekali! Enggak tahu apa-apa dalam hal ini, dalam isu ini, gitu ya. Jadi itu urusan saya, Moeldoko ini bukan selaku KSP, ini urusan Moeldoko," tegas Moeldoko.

Baik AHY maupun Moeldoko, keduanya merupakan Purnawirawan TNI dengan pangkat terakhir berbeda. AHY memilih mundur dari TNI dengan jabatan terakhir Mayor Infanteri sementara Moeldoko jabatan terakhirnya Jenderal berbintang empat penuh.

Baca Juga: Fraksi PKS dan Demokrat Tolak RUU Cipta Kerja, Ini Alasannya

Halaman:

Editor: Igun Gunawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x