Network
AKSARAJABAR- Hasil Hitung Cepat dari Charta Politika pukul 13.32 WIB menempatkan pasangan Gibran-Teguh unggul 90,4%. Gibran yang anak Presiden Jokowi ini unggul dari pasangan Bagyo Wahyono-FX Suparjo yang merupakan calon perseorangan atau dari jalur independen, ia hanya memperoleh 9,59%
Kemenangan pasangan Gibran-Teguh yang didukung mayoritas partai politik, salah satunya Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dalam pandangan Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin tidak mengejutkan. Sebab Gibran memiliki semua sumber daya yang dibutuhkan.
"Ini tidak mengejutkan. Sudah saya prediksi jauh-jauh hari. Gibran akan menang. Karena dia anak presiden yang punya semua sumber daya. Jadi, ya sangat wajar saja," kata Ujang kepada Aksara Jabar, Rabu, 9 Desember 2020.
Baca Juga: Bhayangkara FC Pindah Kandang ke Solo, PT LIB: Tak Masalah
Mantan Ketua Himpunan Mahasiswa Pidana Politik Islam UIN Bandung ini menjelaskan, sumber daya yang dimaksud adalah semua faktor yang sangat mempengaruhi kemenangan seorang kandidat, seperti dia anak siapa, berapa modalnya, jaringan birokrasi, didukung partai besar atau tidak.
"Power (kekuasaan ayahnya), partai politik, uang, jaringan, birokrasi, dan lain-lain. Jadi pasti menang mudah," ujarnya.
Pendiri Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) Orda Subang ini memaparkan, dalam Pilkada serentak seringkali sumber daya uang sangat menentukan kemenangan. Money politic hampir tak mungkin dihindari setiap kandidat, walau cara mainnya tidak harus terang-terangan.
''Potensi money politic di semua daerah yang menyelenggarakan Pilkada sangat tinggi. Begitu juga di Solo dan Medan. Tak ada daerah yang bebas dan bersih dari money politics,'' pungkasnya. ***
