Apa itu Bencana Hidrometeorologi dan Iklim La Nina, Ini Penjelasan BMKG

19 Oktober 2020, 01:24 WIB
Apa Itu Bencana Hidrometeorologi.Ilustrasi BMKG /bmkg.go.id/

AKSARAJABAR- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah melaporkan Bencana Hidrometeorolgi ke Presiden dalam rapat terbatas beberapa hari lalu.

Sehingga Presiden meminta seluruh jajaranya agar mengantisipasi terjadinya Bencana Hidrometeorologi dan Iklim La Nina.

Lantas apa itu Bencana Hidrometeorologi?

Baca Juga: Jadwal Acara TV Indosiar Hari Ini Senin, 19 Oktober 2020 Ada Live Pop Academy: Top 40 Group 5

Bencana meteorologi merupakan bencana yang diakibatkan oleh parameter-parameter curah hujan,kelembaban,temperature dan angin.

Bencana hidrometeorologi ini adalah bencana yang termasuk banjir, tanah longsor, angin puting beliung, badai es atau di indonesia sering terjadi hujan es, badai salju, bencana kekeringan, hujan yang sangat lebat, hujan salju yang sangat lebat dan lain – lain.

Dikutip Aksara Jabar dari Laman Resmi BMKG, Fenomena La Nina akan terjadi di Pasifik. Ini menyebabkan terjadinya peningkatan curah huhan sebesar 20-40 persen dari biasanya.

“Dampak La Nina terhadap curah hujan di Indonesia tidak seragam, baik secara spasial maupun temporal, bergantung pada: musim/bulan, wilayah, dan kekuatan La Nina sendiri,” kata Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto, Sabtu 17 Oktober 2020.

Guswanto memprediksi dalam pekan mendatang akan terjadi peningkatan curah hujan lebat disertai kilat dan petir.

Berikut Prediksi BMKG untuk Periode 18-24 Oktober 2020, Curah Hujan lebat akan berpotensi terjadi di Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatra Selatan, Kep. Bangka Belitung, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan Jawa Timur. Ini juga berpotensi terjadi di Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Maluku Utara, Papua Barat, dan Papua.

Guswanto meminta agar masyarakat tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan kondisi cuaca ekstrem seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin. Masyarakat yang hendak memperoleh informasi terkini, lanjutnya, dapat mengakses layanan informasi cuaca 24 jam melalui website maupun media sosial dan aplikasi yang dimiliki BMK.***

 

Editor: Iing Irwansyah

Tags

Terkini

Terpopuler