Network
AKSARAJABAR - Majalah Global Markets kembali menobatkan Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan (Menkeu) Terbaik di Asia Timur-Pasifik 2020.
Sebelumnya Sri Mulyani pun pernah mendapat penghargaan yang sama dari majalah Global Markets pada 2018 lalu.
Mengetahui itu, politikus sekaligus mantan Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon memberikan tanggapannya.
Baca Juga: Dibayang- bayangi Alex Marquez, Alex Rins Juarai MotoGP 2020 Aragon
"Bagaimana bisa Menteri Keuangan kita mendapatkan penghargaan lagi di Asia Pasifik, kadang-kadang di Asia mungkin juga di dunia," ucapnya dikutip Aksara Jabar dari kanal YouTube pribadinya, Fadli Zon Official pada 16 Oktober lalu.
Dalam tayangan tersebut, Fadli Zon mensikapi beberapa pertanyaan yang muncul dari berbagai pihak soal hal ini .
Apalagi penghargaan itu diberikan oleh suatu majalah atau institusi asing, bukan dalam negeri.
Baca Juga: Setelah Berakhir Diembargo, Menlu Mohammad Javad Zarif Sebut Kini Iran Bebas Beli Senjata
"Realitasnya yang dirasakan oleh kita merasakan ekonomi kita semakin sulit, kita mendapatkan fiskal, masalah pendapatan dari pajak, masalah moneter, bahkan rupiah tidak menguat," ucapnya.
Fadli menambahkan, hutang semakin bertumpuk menggunung yang akan diwariskan kepada anak cucu kita, setiap warga Indonesia yang lahir sudah menanggung hutang dari kebijakan-kebijakan itu.
"Belum lagi persoalan ber-usaha semakin sulit, kredit semakin sulit masyarakat dan rakyatlah yang merasakannya iklim ekonomi iklim keuangan kita itu semakin sulit," tambahnya.
Baca Juga: Bima Sakti Bawa 22 Pemain untuk Uji Coba Internasional di Uni Emirat Arab
Fadli juga mengulas kembali saat ekonom senior, Rizal Ramli menyebut Sri Mulyani sebagai menteri keuangan ‘terbalik’.
Tak sampai di situ, Fadli pun menyebut bahwa gelar yang kini didapat oleh Menkeu hanya berlaku di mata asing, namun tidak di negaranya sendiri.
"Mungkin karena ini pendapat dari majalah atau komunitas asing, mungkin saja benar bahwa menteri keuangan kita menteri keuangan terbaik di mata asing tapi bukan di mata rakyat Indonesia," pungkasnya.***
