Jelang Musim Panas, KLHK Tengah Bersiap Mengantisipasi Kebakaran di Sejumlah Daerah Rawan Karhutla

8 Maret 2021, 12:43 WIB
Koordinasi antisipasi Karhutla melalui pemanfaatan TMC untuk pengendalian Karhutla di Indonesia. /Twitter/@KementerianLHK/

AKSARA JABAR – Mencegah potensi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) siapkan strategi rekayasa hujan di wilayah rawan Karhutla.

Langkah antisipasi itu, dikoordinasikan KLHK bersama badan/lembaga serta kementerian lainnya.

Dikutip tim Aksara Jabar dalam postingan Twitter @KementerianLHK yang diunggah pada Senin 8 Maret 2021, KLHK telah berkoodinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM), serta Kementerian Pertanian (Kementan).

Baca Juga: Trailer Ikatan Cinta 8 Maret 2021, Andin Pura- Pura Lupa Ingatan saat Bersama Aldebaran

Koordinasi tersebut, diterangkan KLHK, untuk mengantisipasi kejadian Karhutla di beberapa wilayah rawan Karhutla di Indonesia.

“Untuk mengantisipasi jelang musim panas dibeberapa wilayah rawan Karhutla,” terang KLHK melalui postingannya.

Selain hal tersebut, KLHK menjelaskan, koordinasi dengan badan/lembaga serta kementerian lainnya itu untuk menyiapkan langkah penanganan Karhutla sepanjang musim panas.

Baca Juga: Link Kisah Untuk Geri, Tontonan Seru dengan Jalan Cerita Menarik! Tempuh 2 Cara Ini, Nikmati Tiap Episodenya

“Serta potensi untuk dilakukannya rekayasa hujan bagi daerah-daerah (rawan Karhutla) seperti Riau dan Kalimantan Barat,” ujarnya.

Terkait cara rekayasa hujan, dia memaparkan, KLHK akan memanfaatkan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) sebagai upaya pengendalian Karhutla.

“TMC terbukti paling efektif cegah Karhutla di tahun 2020 karena dapat membasahi gambut, mengisi kanal, serta embung untuk membantu pemadaman darat,” ucapnya.

Baca Juga: Sinopsis Zalim Episode 1 di NET TV 8 Maret 2021 : Agah Cari Istri untuk Nedim, Seher Pindah ke Istanbul

Sebagai Informasi, pada tahun 2019 kejadian Karhutla telah menyebabkan 1.649.258 hektar hutan dan lahan terbakar. Pada tahun 2020, kejadian Karhutla menurun 81 persen yakni, 296.942 hektar hutan dan lahan terbakar.

Sementara itu, pada Januari 2021, sudah tercatat sebanyak 173 kasus Karhutla di Indonesia. Peta sebaran kasusnya terjadi di Aceh, Sumatera Utara, Jambi, Kepulauan Riau, Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Sulawes Tenggara, serta Papua.***

Editor: Igun Gunawan

Tags

Terkini

Terpopuler