Gubernur Sebut KCIC Bertanggung Jawab atas Kebakaran Pipa Pertamina

- 24 Oktober 2019, 20:29 WIB
IMG-20191024-WA0006
IMG-20191024-WA0006

AKSARAJABAR.COM, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil melakukan rapat dengan perwakilan PT Pertamina Jabar guna membahas peristiwa kebakaran pipa milik Pertamina di Tol Purbaleunyi kilometer 129, Kota Cimahi, Selasa (22/10/2019). PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) disebut bertanggung jawab atas peristiwa tersebut.

Emil sapaan Ridwan Kamil mengatakan, peristiwa kebakaran terjadi karena Standar Operasional (SOP) atau tata cara penggalian yang dilakukan PT KCIC di area Pertamina tidak sesuai prosedur. Padahal, penggalian di area tersebut seharusnya melibatkan pendampingan dari pihak terkait, yakni Pertamina.

"Prosedur itu jika membangun di area dekat pipa Pertamina harus ada pendampingan dari pihak Pertamina untuk memastikan titik pipa tidak terkena dampak dari alat-alat berat," kata Emil di Gedung Pakuan Bandung, Kamis (24/10/2019).

Dijelaskan Emil, di area tersebut terdapat pipa lama milik Pertamina yang menyuplai Bahan Bakar Minyak (BBM) dari Ujung Berung ke Depo di Padalarang. Menurutnya, PT KCIC seharusnya mengikuti prosedur, di mana penggalian dilakukan dengan jarak tiga meter dari pipa tersebut.

"Nah kedua prosedur ini karena tidak dilakukan terjadilah musibah itu. Si ekskavator tepat mengenai pipa, sehingga terjadi ledakan dan ada korban jiwa dari pekerja," kata dia.

Meski begitu, kebakaran di pipa milik Pertamina tidak akan mengganggu suplai BBM di wilayah Bandung Raya. Dirinya memastikan suplai BBM telah kembali normal karena Pertamina memiliki dua jalur pipa, di mana saat ini menggunakan pipa baru yang terdapat di seberang lokasi kebakaran.

"BBM sudah normal karena salurannya menggunakan jalur baru di seberang jalan. Hari ini pasokan dari Pertamina terhadap konsumen SPBU berjalan normal dengan kapasitas aliran minyak sekitar 250 kiloliter per jam," ujarnya.

Selain itu, Emil menyebut Pertamina juga telah melakukan kontingensi dan monitoring serta mitigasi terkait dampak yang terjadi kepada masyarakat. Pasalnya, akibat kebakaran hebat tersebut menyebabkan kebocoran minyak yang mengalir ke selokan dan areal persawahan.

"Karena ada minyak yang bocor ke selokan, ke sawah, tentunya tetap akan menjadi tanggung jawab PT KCIC," tuturnya. (IM)

Editor: Aksara Jabar


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x