AKSARAJABAR.COM, BANDUNG - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil melantik Eka Supria Atmaja sebagai Bupati Kabupaten Bekasi sisa masa jabatan periode 2019-2022. Eka sebelumnya menjabat Wakil Bupati Bekasi dan dilantik menggantikan Neneng Hasanah Yasin yang tersandung kasus korupsi.

Dalam kesempatan tersebut, Emil sapaan Ridwan Kamil menyampaikan beberapa pesan dan nasihat yang harus dijalankan Eka Supria Atmaja sebagai kepala daerah. Terlebih, kekuasaan yang dititipkan dinilai sebagai ujian, sehingga harus dilalui dengan kehati-hatian.

"Nasehat saya kepada semua orang sama bahwa kekuasaan adalah ujian, bukan rezeki karena harus dilalui dengan kehati-hatian dan tidak semuanya dalam catatan kita akan lulus dalam ujiannya," ujar Emil usai pelantikan di Aula Barat Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (12/06/2019).

Dijelaskannya, terdapat sejumlah syarat yang harus dilalui agar bisa lulus dalam ujian tersebut. Pertama, Emil meminta seluruh kepala daerah mampu menjaga serta mengedepankan integritas yang menjadi benteng terakhir pemimpin dalam memimpin daerahnya.

Berkaca dari kasus korupsi perizinan pembangunan proyek Meikarta yang dilakukan Neneng Hasanah Yasin, Emil menilai Kabupaten Bekasi sebagai lahan basah untuk melakukan tindak pidana. Sebab, Kabupaten Bekasi memiliki banyak proyek dan industri yang bisa menjadi godaan dari pihak ketiga.

"Kalau benteng integritasnya patah akan repot, maka saya mendoakan sekali jangan sampai jatuh dua kali," ujarnya.

Emil berpesan agar pelayanan terhadap masyarakat mampu dijalankan dengan baik karena ASN merupakan pelayan publik. Selain itu, pengentasan pengangguran juga menjadi perhatiannya dan harus jadi prioritas kepala daerah dengan semangat melayani masyarakat.

"Kemudian profesionalisme tingkatkan karena yang namanya 4.0 (four point zero) justru di Bekasi nanti panggungnya karena industri-industri ngumpulnya kan kebanyakan di sana," ungkapnya.