Semburan Api 6 Meter di Area KM 86 B Tol Cipali Subang Belum Padam, Penyelidik Bumi PSG Ungkap Penyebabnya

- 27 April 2023, 12:33 WIB
Semburan api setinggi 6 meter terjadi di kawasan Rest Area KM 86 B Tol Cipali, Cipeundeuy, Kabupaten Subang, Jawa Barat.
Semburan api setinggi 6 meter terjadi di kawasan Rest Area KM 86 B Tol Cipali, Cipeundeuy, Kabupaten Subang, Jawa Barat. /ANTARA/HO-Humas Polda Jawa Barat

AKSARA JABAR - Semburan api di kawasan Rest Area KM 86 B Tol Cikopo-Palimanan (Cipali), Cipeundeuy, Kabupaten Subang, Jawa Barat masih belum juga padam hingga Kamis, 27 April 2023. 

Semburan api itu masih membumbung tinggi sekitar enam meter. Diketahui, semburan api muncul ketika pengelola Tol Cipali sedang melakukan pengeboran sumur air di rest area KM 86 B.

Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Pol Ibrahim Tompo menjelaskan, pada awalnya peristiwa semburan air dan lumpur di rest area KM 86 B Tol Cipali Subang itu setinggi pohon. Pengelola rest area pun sudah sempat berusaha menutupnya.

Baca Juga: Unik Banget! Cafe Terbaru di Kabupaten Subang Ini Sediakan 2 Tema Makanan Beda Pagi dan Malam

"Setelah semburan air dan lumpur dari penggalian sumur itu muncul api membumbung tinggi hampir melebihi ketinggian pohon di area parkir belakang rest area 86 B," kata Ibrahim dilansir dari PMJ News. 

Ibrahim mengatakan, rest area KM 86 B Tol Cipali Subang pun telah ditutup sementara oleh jajaran Polres Subang.

"Polres Subang dan jajaran melakukan pengamanan di rest area 86 B Tol Cipali dan menutup sementara rest area," tuturnya. 

Ia juga mengimbau kepada masyarakat untuk menjauh dari tempat kejadian.

Baca Juga: Timnas Indonesia U-22 Disiarkan di TV Mana? Jadwal Siaran Langsung Indonesia vs Filipina SEA Games 2023

"Kami sedang koordinasikan dengan ESDM dan Dinas Migas untuk cek kandungannya," ujarnya.

Sementara itu, Dilansir dari ANTARA, Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menerjunkan tim untuk menyelidiki fenomena semburan api ini.

Penyelidik Bumi dari Pusat Survei Geologi (PSG), Iwan Sukma mengatakan semburan api itu merupakan fenomena geologi yang umum terjadi mengingat di wilayah bagian utara Jawa Barat adalah wilayah produksi minyak yang cukup besar.

 

"Dugaan sementara penyebabnya adalah bukan dari pipa Pertamina, melainkan karena adanya kebocoran atau rembesan gas yang keluar dari permukaan di daerah itu," ujarnya dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis.

 

Badan Geologi masih belum bisa memastikan penyebab terjadinya kebocoran gas tersebut karena harus diteliti lebih lanjut apakah karena tekanan yang menutupi gas tersebut berkurang atau penyebab lainnya.
 
Iwan menuturkan pihaknya akan mengambil sampel gas untuk diteliti lebih lanjut.

 

Sementara itu Pusat Air Tanah dan Geologi Tata Lingkungan (PATGTL) Badan Geologi menyoroti sisi pengaturan pengambilan air tanah melalui sumur bor. Informasi awal menyebutkan sumur bor tersebut memiliki kedalaman hingga 100 meter dan sudah memiliki izin sejak tahun 2020.

 

Fungsional Penyelidik Bumi dari PATGTL Badan Geologi Kementerian ESDM Wahyudin mengungkapkan bahwa banyak industri yang berada di wilayah utara Jawa Barat memakai air tanah.

 

"Ke depan jadi masukan untuk Badan Geologi melokalisir wilayah yang kemungkinan ada semburan gas untuk memberi perizinan air tanah, sehingga lebih selektif dalam memberi izin untuk penggunaan air tanah," ujar Wahyudin.***

Editor: Andi Permana

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah