Masuk 5 Besar Penyumbang TKI di Jabar, Disnakertrans Subang: Ekonomi Jadi Faktor Utama

- 21 Juni 2022, 09:49 WIB
Subang terdaftar dalam 5 besar daerah terbanyak yang menyumbang TKI se- Jawa Barat
Subang terdaftar dalam 5 besar daerah terbanyak yang menyumbang TKI se- Jawa Barat /Kanda

AKSARA JABAR - Terdaftarnya Subang menjadi 5 (lima) daerah terbesar yang menyumbang tenaga kerja Indonesia (TKI), Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Subang sebut kebutuhan ekonomi jadi faktor utama.

Mayoritas masyarakat Subang yang bekerja di luar negeri berasal dari tiga kecamatan, yakni Pusakanagara, Compreng, dan Pusakajaya. Rerata dari mereka bekerja sebagai asisten rumah tangga (ART).

Demikian yang disampaikan Fungsional Pengantar Tenaga Kerja Kemenaker dan Transmigrasi RI, yang ditugaskan di Disnakertrans Subang, Andrie Lesmana. 

Baca Juga: Ini Momen Kedekatan Jordy Onsu saat Rayakan Ulang Tahun Ayu Ting-ting

Menurut Andrie, ada banyak faktor utama yang mempengaruhi seseorang ingin bekerja di luar negeri, salah satunya adalah faktor ekonomi.

"Kurangnya lapangan pekerjaan juga kan mempengaruhi, tetapi sekalinya ada lowongan, mereka harus bayar dulu," tuturnya saat ditemui, Senin (20/6/2022).

Andrie mengungkapkan, sebelum adanya pandemi Covid-19, setiap tahunnya ada ribuan warga Subang yang bekerja sebagai TKI.

"Rata-rata 5.000 hingga 8.000 orang. Sektor kerjaan yang dipilih umumnya asisten rumah tangga," imbuhnya.

Baca Juga: Jadwal Acara ANTV Hari Ini Selasa 21 Juni 2022: Mere Brother Ki Dulhan, Gopi, Balika Vadu hingga Telaga Angker

Dari jumlah tersebut, Andrie mengatakan bahwa tak semuanya mengikuti prosedur yang resmi dari pemerintah, banyak juga jalur ilegal. 

"Tetap saja, ketika ada TKI yang bermasalah saat di luar negeri, kami selaku dinas terkait, harus mengurusinya," ujarnya.

Dengan begitu, Andrie meminta warga jangan terlalu percaya dengan banyaknya tawaran dari sponsor PJTKI untuk bekerja di luar negeri dengan gaji yang besar.

"Silakan berangkat bekerja ke luar negeri, tapi pilihlah melalui jalur dan prosedur resmi dan jangan melalui jalur ilegal serta persiapkan diri dengan keterampilan," katanya.

Baca Juga: Jelang Laga Terakhir Grup C Persib VS Bhayangkara FC, Persib Harus Kehilangan 3 Pemain Inti

Memang benar, kata Andrie, jaminan mendapat gaji yang besar di luar negeri membuat para TKI terkadang tidak mempertimbangkan resiko yang dihadapi.

"Memang itu bukan hal yang aneh, karena kalau dibandingkan dengan upah minimum yang ada di Indonesia, di luar negeri sangat jauh lebih tinggi. Bayangkan saja, upah minimum TKI sebagai IRT saja di negara tetangga kita Singapura dan Taiwan sudah lebih Rp 6 jutaan tiap bulannya," katanya.

Namun demikian, Andrie ingin para calon TKI asal Subang agar mempertimbangkan kembali dampak atau resiko yang akan dihadapi mereka saat bekerja di luar negeri.

Baca Juga: Siaran Langsung Persib Bandung Kontra Bhayangkara FC di Jadwal Acara Indosiar Hari Ini Selasa 21 Juni 2022

Bahkan menurutnya, tak sedikit TKI yang pada akhirnya diperlakukan seperti budak saat bekerja di luar negeri.

"Ada juga TKI yang gagal, karena majikan yang galak berbuat seenaknya, disiksa, upah tak dibayar, jadi korban pelecehan seksual," tandasnya. ***

Editor: Kanda Yusuf Abdillah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x