Peserta JPT Pratama di Kabupaten Sumedang dapat Memilih Dua Jabatan

- 25 November 2020, 19:06 WIB
Ketua Panitia Seleksi (Pansel) Jabatan Tinggi Pratama, Herman Suryatman
Ketua Panitia Seleksi (Pansel) Jabatan Tinggi Pratama, Herman Suryatman /Istimewa/

AKSARAJABAR - Sebanyak 28 peserta mengikuti seleksi Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama di Kabupaten Sumedang. Tahun ini menurut Ketua Panitia Seleksi (Pansel) Jabatan Tinggi Pratama, Herman Suryatman, terdapat 43 jabatan kosong. Diantaranya untuk posisi Staf Ahli Bidang Pembangunan, Ekonomi dan Keuangan pada Setda Sumedang, Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM pada Setda Sumedang, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Sumedang, Kadis Perikanan dan Peternakan Kabupaten Sumedang dan Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah kabupaten Sumedang.

Menurut Herman, dari 28 peserta itu memungkinkan mereka untuk memilih maksimal dua pilihan posisi jabatan. Hal itu lantaran dari 43 jabatan yang kosong hanya ada 28 orang yang melakukan pendaftaran.

"Jadi ada beberapa, pilihannya dua jabatan dan itu dimungkinkan. Jadi ada 28 orang kandidat dengan 43 jabatan yang dipilih ada beberapa kandidat yang memilih dua. Satu boleh, maksimal dua," kata Herman di sela Seleksi JPT Pratama Kabupaten Sumedang di SMA Negeri 1 Sumedang. Kamis, 25 November 2020.

Baca Juga: Serahkan SK Pengurus DPAC, PKB Sumedang: Bidik 12 Kursi Legislatif

Herman pun memastikan pansel yang terdiri dari lima orang, dua diantaranya dari kalangan Pemerintah Kabupaten Sumedang. Akan bekerja secara objek profesional sesuai dengan peraturan perundang-undangan. "Itu kami pastikan ya." tandasnya.

Ada beberapa tahapan setelah para peserta mengiktu seleksi administrasi mereka akan mengikuti penulisan makalah. Uniknya dalam penulisan makalah itu, tema yang diberikan pada peserta diberikan secara spontan 30 menit sebelum acara dimulai.

"Ada dua puluh delapan orang yang masuk seleksi danitu sudah masuk ke tahap penulisan makalah, yang menarik temanya disampaikan spontan 30 menit sebelum acara dimulai, sembari kami menyampaikan tata cara. Kenapa temanya didadak seperti ini kami menghindari pemikiran-pemikiran yang tidak original, pemikiran-pemikiran yang sifatnya apal cangkem. Dia siapkan, mungkin pemikiran-pemikiran orang lain terus dituangkan kan itu apal cangkem," demikian Herman Suryatman. ***

Editor: Igun Gunawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x