Rekan Satu Tim Korban Serangan KKB asal Subang Mengaku Kaget Delapan Temannya Tewas

9 Maret 2022, 15:12 WIB
Warga Subang, Ibo, meninggal dunia setelah terkena serangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). /

AKSARA JABAR - Karyawan PT Palapa Timur Telematika (PTT), Kosim, yang juga merupakan warga Subang mengaku kaget delapan temannya harus meregang nyawa di tangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

Sebelumnya sebanyak delapan orang karyawan PTT meninggal dunia setelah diserang oleh KKB pada Rabu 2 Maret 2022 di Kampung Jenggeran, Distrik Beoga Barat, Kabupaten Puncak, Papua.

Salah satu dari delapan korban merupakan warga Subang bernama Ibo (44). Ia tercatat sebagai warga Kampung Tegalpanjang, Desa Tanjungrasa, Kecamatan Tambakdahan, Subang.

Baca Juga: Tiba di Subang, Jenazah Korban Serangan KKB, Langsung Dimakamkan di TPU Tegal Panjang, Tambakdahan

Almarhum Ibo (44) merupakan karyawan PT. Palaparing Timur Telematika yang sedang melaksanakan tugas di Distrik Beoga Barat, Puncak, Papua.

Kosim menuturkan korban harus menunda kepulangannya karena ada pekerjaan yang belum selesai.

Sementara dirinya memutuskan untuk pulang terlebih dahulu pada tanggal 28 Februari sebelum penyerangan itu terjadi.

"Hari Rabu 2 Maret saat kejadian itu almarhum rencananya mau pulang. Ada sedikit pekerjaan yang belum selesai. Kalau saya pulang duluan tanggal 28 Februari karena pekerjaan sudah selesai," terangnya.

Kosim mengaku mengetahui kabar bahwa rekannya menjadi korban serangan KKB dari media sosial. Ia sangat tidak menyangka hal ini terjadi kepada teman-teman kerjanya.

"Saya tau kabar dari tayangan YouTube di tanggal 3 Maret. Cuma saya awalnya gak percaya karena tidak ada kabar resmi terkait informasi tersebut," ujar Kosim.

Baca Juga: Warga Subang Meninggal Dunia Akibat Serangan KKB, Kapolres Janji Bantu Pemulangan Jenazah

Dirinya menjelaskan ada sebelas orang yang bekerja di proyek yang sama dibawah PT Palapa Timur Telematika (PTT).

"Kita bekerja 11 orang. Ada yang pulang duluan. Nah sisanya sembilan orang yang masih harus selesaikan pekerjaan. Dalam peristiwa tersebut, satu orang berhasil kabur namun delapan lainnya meninggal dunia," tutup Kosim.***

Editor: Iing Irwansyah

Tags

Terkini

Terpopuler