Niat Puasa, Tata Cara Pelaksanaan, serta Keutamaan Puasa Tarwiyah

- 4 Juli 2022, 20:30 WIB
Ilustrasi. Niat puasa  Tarwiyah
Ilustrasi. Niat puasa Tarwiyah /Pexels/Monstera
AKSARA JABAR - Puasa tarwiyah merupakan salah satu puasa sunah yang cukup istimewa karena keutamaannya dan dianjurkan untuk dilaksanakan oleh umat muslim.
 
Puasa ini dilaksanakan dua hari sebelum Hari Raya Idul Adha yakni pada 8 Dzulhijjah yang tahun ini jatuh pada 8 Juli 2022.
 
Niat dan tata cara pelaksanaan puasa tarwiyah pun telah diatur dalam agama Islam. Adapun niat puasa tarwiyah adalah sebagai berikut.
 
 
نَوَيْتُ صَوْمَ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى 
 
Nawaitu shauma tarwiyata sunnatan lillâhi ta‘âlâ.   
 
Artinya: “Saya niat puasa sunah Tarwiyah karena Allah ta’ala.”  
 
Tata cara pelaksanaan puasa tarwiyah sama seperti puasa ramadan dan puasa lainnya yakni dimulai ketika terbit fajar sampai tenggelamnya matahari.
 
 
Keutamaan puasa tarwiyah juga disebutkan dalam salah satu hadits yang mengatakan bahwa puasa tarwiyah menghapus dosa setahun dan puasa Arafah menghapus dosa selama dua tahun.
 
"Puasa hari Tarwiyah dapat menghapus dosa setahun. Puasa hari Arafah dapat menghapus dosa dua tahun,” (HR Abus Syekh Al-Ishfahani dan Ibnun Najar).
 
Namun, dikatakan bahwa hadits ini dhaif dan sebagian ahli hadits mempermasalahkan perawi atau orang yang meriwayatkan hadits ini. 
 
 
Akan tetapi, sebagian ulama berpendapat bahwa boleh mengamalkan hadits dhaif jika dalam koridor fadla'ilul a’mal yaitu ntuk memperoleh keutamaan.
 
Lalu, jika hadits di atas tersebut tidak bisa dijadikan sandaran, maka masih ada hadits lain yang menyebutkan tentang keutamaan amal di sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah.
 
Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Bukhari yang artinya: "Tidak ada perbuatan yang lebih disukai oleh Allah, daripada perbuatan baik yang dilakukan pada sepuluh hari pertama di bulan Dzulhijjah. Para sahabat bertanya: Ya Rasulullah, tidak juga jihad di jalan Allah? Sabda Rasulullah: Walau jihad di jalan Allah kecuali seseorang yang keluar dengan diri dan harta bendanya, kemudian kembali tanpa membawa apa-apa." (HR Bukhari).
 
 
Keutamaan puasa tarwiyah juga diperkuat oleh hadits lain yang diriwayatkan oleh At-Tirmidzi.
 
Dalam hadits riwayat At-Tirmidzi, Rasulullah bersabda: “Tidak ada hari-hari yang lebih Allah sukai untuk beribadah selain sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, satu hari berpuasa di dalamnya setara dengan satu tahun berpuasa, satu malam mendirikan shalat malam setara dengan shalat pada malam Lailatul Qadar” (HR At-Tirmidzi).  
 
Maksud puasa di sini yakni puasa sunah yang berarti puasa satu hari di sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah artinya setara dengan berpuasa sunah satu tahun.
 
 
Masya Allah sekali bukan. Keutamaan yang dijanjikan Allah terhadap puasa tarwiyah dan amalan yang dilakukan pada sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah sangat luar biasa. Oleh karena itu, mari kita beramal sebanyak-banyaknya.***
 
 

Editor: Iing Irwansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x