Orang-orang tak ingin kehilangan kesempatan untuk mendapatkan keutamaan sembilan hari puasa sebelum hari raya idul adha ini.
Dalam hadits yang diriwayatkan Bukhari, Rasulullah Saw. bersabda: "Tidak ada perbuatan yang lebih disukai oleh Allah, daripada perbuatan baik yang dilakukan pada sepuluh hari pertama di bulan Dzulhijjah. Para sahabat bertanya: Ya Rasulullah, tidak juga jihad di jalan Allah? Sabda Rasulullah: Walau jihad di jalan Allah kecuali seseorang yang keluar dengan diri dan harta bendanya, kemudian kembali tanpa membawa apa-apa." (HR Bukhari).
Lalu, kesunahan puasa di tanggal 1-7 dianjurkan untuk orang yang berhaji dan sedang tidak berhaji. Sementara, di tanggal 8 dan 9 (tarwiyah dan arafah) disunahkan berpuasa hanya untuk orang yang sedang tidak berhaji.
Adapun keutamaan puasa dzulhijjah, tarwiyah dan arafah ialah sebagai berikut.
1. Pahala dilipatgandakan
Seperti pada hadits yang dijelaskan di atas bahwa Allah sangat menyukai amalan di sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah. Pahala ibadah di hari-hari ini akan dilipatgandakan dibanding hari-hari lainnya.
Dalam hadits riwayat At-Tirmidzi, Rasulullah bersabda: “Tidak ada hari-hari yang lebih Allah sukai untuk beribadah selain sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, satu hari berpuasa di dalamnya setara dengan satu tahun berpuasa, satu malam mendirikan shalat malam setara dengan shalat pada malam Lailatul Qadar” (HR At-Tirmidzi).
Melaksanakan puasa arafah atau puasa di tanggal 9 Dzulhijjah, menurut sabda Rasulullah, dapat menghapus
dosa selama dua tahun yaitu
dosa setahun lalu dan
dosa setahun yang akan datang.
"Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan
dosa satu tahun yang lalu dan satu tahun yang akan datang. Puasa Asyura (10 Muharram) akan menghapuskan
dosa satu tahun yang lalu," (HR Muslim).
Itu dia keutamaan puasa dzulhijjah, tarwiyah, dan arafah. Alangkah ruginya jika kita tidak mengambil kesempatan itu untuk menambah bekal amalan kita di akhirat kelak.***