Cara Agar Hati Selalu Tenang, Simak Penjelasan Buya Yahya

12 Juni 2022, 20:37 WIB
Buya Yahya menjelaskan cara agar hati slalu tenang /Tangkapan layar Youtube Al Bahjah TV.

AKSARA JABAR – Cara agar hati selalu mendapatkan ketenangan adalah dengan menata pikiran dan hati.

Maka jika pikiran dan hati yang gelisah, solusinya bukan dengan memenuhi keinginan jasad.

Manusia perlu untuk menggali penyebab ia merasakan gelisah atau ketidak tenangan dalam hati.

Karena ketenangan hati tidak diukur dengan banyaknya harta atau kekayaan yang dimiliki.

Baca Juga: Live Streaming Indosiar Persib Bandung vs Bali United Hari Ini Minggu 12 Juni 2022,Link Nonton Disini

“Bukan berarti ketenangan hati itu dengan banyaknya duit, ada orang kaya yang terkadang gelisah,” Ucap Buya Yahya di Kanal YouTube Al-Bahjah TV

Memiliki suami yang tampan maupun istri yang cantik juga bukan merupakan indikator terciptanya ketenangan hati.

Ketenangan murni muncul dari dalam hati manusia, bukan karena faktor eksternal bersifat duniawi yang mempengaruhi.

Baca Juga: Persib Bandung Buat Kejutan di Detik-Detik Jelang Lawan Bali United, Umumkan Dua Pemain Baru

Menurut Buya sebenarnya jawaban atas kegelisahan hati sangat sangat sederhana, yaitu hati dan pikiran disambungkan kepada siapa.

Jika hati dan pikiran disambungkan kepada sesuatu yang membuat gelisah, maka output yang dihasilkan juga membuat gelisah.

“Orang boleh mencari dunia, tapi tidak boleh menggantungkan hatinya kepada dunia tersebut,” Tutur Buya menjelaskan.

Sehingga jika orang menggantungkan hatinya pada dunia, maka jika tidak mendapatkannya dia akan gelisah.

Baca Juga: Sedang Berlangsung, Live Streaming Indosiar Bola Hari Ini Persib Bandung vs Bali United di Piala Presiden 2022

Kemampuan seseorang untuk menyadari emosi yang ada dalam diri sendiri dapat membantunya mengatasi kegelisahan hati.

Makna ketenangan yang abadi hanya dapat ditemukan kepada sang maha kekal, atau Yaa Baqa’ yaitu Allah.

Buya memberikan contoh dimana kondisi keimanan seperti orang yang kehilangan uang.

“Jika orang hatinya terikat dengan Allah, ketika dia kehilangan uang tidak sedih. Tapi justru ngasih satu miliar untuk pondok,” ujar Buya.

Baca Juga: Live Streaming Indosiar Persib Bandung vs Bali United di Piala Presiden, Minggu 12 Juni 2022

Maka jika urusan hati dikaitkan kepada Allah, maka manusia akan tau jika semua akan ada imbalannya.

Maka jika diuji, ketenangan didapat berdasarkan harapan yang ditaruh. Jika harapannya dari awal disandarkan pada Allah, maka akan menemukan ketentraman.

Ketenangan juga bisa diraih dengan duduk bersama orang-orang shalih, di tempat yang Allah turunkan kecintaan.

Banyak merenungi bagaimana kehidupan nanti di akhirat, mengaitkan semua yang didapat dengan akhirat.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan sebuah nasehat kepada sahabat Abu Dzar,

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata padaku, “Wahai Abu Dzar, apakah engkau memandang bahwa banyaknya harta itulah yang disebut kaya?” “Betul,” jawab Abu Dzar. Beliau bertanya lagi, “Apakah engkau memandang bahwa sedikitnya harta itu berarti fakir?” “Betul,” Abu Dzar menjawab dengan jawaban serupa. Lantas beliau pun bersabda, “Sesungguhnya yang namanya kaya adalah kayanya hati. Sedangkan fakir adalah fakirnya hati.” (HR. Ibnu Hibban)

“Semoga Allah menjaga hati kita, agar senantiasa indah bersama Allah,” tutup Buya di akhir sesi.***

Editor: Iing Irwansyah

Sumber: Al Bahjah TV

Tags

Terkini

Terpopuler