PHK Berkontibusi Naikkan Angka Kemiskinan di Jabar

- 20 Juli 2020, 13:58 WIB
1595228177680
1595228177680

BANDUNG,- Pengamat Ekonomi Universitas Pasundan (Unpas), Acuviarta Kartabi mengatakan pertumbuhan ekonomi yang lambat memiliki kontribusi terhadap penggunaan tenaga kerja yang berkolerasi terhadap kemiskinan. Selain itu, faktor lain meningkatnya angka kemiskinan diakibatkan dari para pekerja yang di PHK dan dirumahkan.

Dia menjelaskan, angka kemiskinan diperparah dengan tidak seimbangnya antara harga bahan pokok dan pendapatan masyarakat sehingga menyebabkan ketimpangan dalam pertumbuhan ekonomi.

"Nah, itu juga banyak kontibusi, meskipun mestinya dari sisi harga-harga yang berkontribusi dalam kemiskinan ini 2 hal, pertama pendapatan harus bisa menyaingi harga-harga. Oleh karena itu kalau kita lihat harga-harga sebenarnya relatif agak stabil," kata Acuviarta saat dihubungi, Senin (20/7/2020).

Menurutnya, hal tersebut terjadi segi pendapatan maupun nominal pada kelompok masyarakat yang sebelumnya dekat dengan garis kemiskinan menjadi betul-betul miskin. Sedangkan, jika diakurkan dengan data kemiskinan September 2017 sampai Maret 2020 sudah ada kenaikkan angka kemiskinan sekitar 5.54000.

Lebih lanjut, Acuviarta menjelaskan, jika disangkutpautkan dengan pemasalahan Covid-19, pemerintah baru bereaksi disisi ekonomi dan mulai melakukan PSBB itu di awal Maret. Jika, ungkap dia, data 5.54000 itu masuk ke dalam bulan maret artinya ada kontribusi jumlah penduduk miskin dari bulan April, Mei, Juni dengan intensitas ekonomi turun drastis.

"Hal semacam itu yang perlu kita perhatikan. Kalau ditanya apa penyebabnya. Saya kira memang disisi pertumbuhan ekonomi kalau kita bicara makro memangkan terus mengalami penganjlokkan yang sebelumnya 2018 kita masih bisa tumbih di 5,6-5,7 persen di 2019 kita hanya mampu 5,07 persen pertumbuhan ekonomi," ungkapnya.

"Dan di triwulan satu dan sampai dengan akhir maret, januari sampai akhir maret kita kita hanya mampu di 2,2 persen anjlok, nah itu ada korelasi," tutupnya.

Editor: Aksara Jabar


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x