Hanya saja karena belum memiliki mesin jahit, bisnis diawal itu dia melakukannya dengan sistem makloon ke penjahit-penjahit di sekitar Subang.
"Modal awal pun sekitar 50 jutaan, produksi pun nebeng ke penjahit-disekitaran Subang, karena belum memiliki mesin jahit," ujar Irma Mandasari Hatta mengawali pembicaraan di ruang kerjanya. Sabtu 17 Desember 2022.
Baca Juga: INFO LOKER! Terbaru Desember 2022, Posisi Service Crew Yomart, Area Penempatan Ada di 11 Daerah
Baca Juga: Loker Subang, Honda Buka Lowongan Foreman Body Paint, Lulusan SMK Teknik Merapat, Cek Syaratnya
Untuk terus mengembangkan model dari bisnisnya tersebut, dia terus melakukan observasi pasar dengan melihat langsung brand-brand sukses, mencatatnya dan mempraktiknya.
“Selain belajar otodidak dari buku buku bisnis, saya juga rajin mengunjungi mall untuk melakukan observasi pada brand-brand sukses. Dari situ, saya catat dan pelajari strategi bisnisnya yang membuat brand tersebut berkembang dibanding yang lain,” kata Ibu berparas cantik yang telah memiliki dua anak tersebut.
Disinggung soal pemasaran produk yang biasanya menjadi kendala para entreupenur muda, Irma mengaku bisnisnya itu dipasarkan secara daring memlau media sosial dan platform e-commerce.
“Kami sangat terbantu dengan adanya e-commerce seperti shopy dan lainnya. Kehadiran platform e-commerce sangat memudahkan menjangkau konsumen yang lebih luas. Setelah melalui proses trial and error dan memahami keinginan pasar. Akhirnya saya berhasil meluncurkan produk-produk yang dibutuhkan pasar e-commerce. Sehingga akhirnya saat ini saya memperoleh ratusan order tiap minggu,” ungkapnya.
Dengan keberanian mengambil risiko, Alumni Pascasarjana Universitas Widyatama Bandung tersebut, kini tetap bisa bertahan di tengah persaingan bisnis yang terus bermunculan.