Kopi Kenangan Beri Konfirmasi Terkait Insiden Dengan Dinda Shafay, Ini Dia Sejarah Masuknya Kopi Ke Indonesia

3 Maret 2021, 17:48 WIB
Ilustrasi konflik antara selebgram Dinda Shafay dengan perusahaan Kopi Kenangan. /Pixabay.com/christoph

AKSARA JABAR  - Salah satu merk kopi franchise, Kopi Kenangan sedang ramai dibicarakan orang karena unggahan seorang selebriti instagram (selebgram) Dinda Shafay.

Hal itu bermula saat Dinda Shafay sedang berada di toilet salah satu kedai Kopi Kenangan di Medan. Saat sedang di toilet, tiba-tiba pintu toilet dibuka secara paksa oleh salah seorang karyawan.

Hal ini memicu kekesalan Dinda Shafay yang diutarakan melalui akun instagramnya @dindasafay.

Baca Juga: Tukang Rias Pengantin Ditemukan Tidak Bernyawa di Dalam Rumah Kontrakan Hingga Menggegerkan Warga Setempat

Kopi Kenangan lalu memberikan konfirmasi melalui akun resmi instagramnya @kopikengan.id.

“Sehubungan dengan kejadian yang disampaikan oleh salah satu pelanggan kami, yaitu Ibu Dinda Shafayana, Manajemen Kopi Kenangan sedang melakukan penyelidikan internal untuk memperoleh informasi yang lebih lengkap mengenai kejadian yang dialami di salah satu gerai kami,” tulis Kopi Kenangan

“Kopi Kenangan telah mengambil tindakan untuk merumahkan sementara karyawan yang terlibat dalam insiden tersebut sambil menunggu hasil penyelidikan internal,” lanjut Kopi Kenangan dalam unggahannya tersebut.

Baca Juga: 5 Aplikasi Baca Novel Gratis Terlengkap 2021, Praktis dan Bisa Dibawa Kemana Saja

Perusahaan yang didirikan oleh Edward Tirtanata, James Prananto dan Cynthia Chaerunnisa pada tahun 2017 ini merupakan salah satu penjual kopi kekinian.

Kopi merupakan salah satu komoditi di Indonesia yang pada zaman penjajahan cukup terkenal hingga mendapatkan julukan ‘cup of java’.

Di Indonesia, kopi mulai dibudidayakan pada tahun 1699 saat Pemerinta Belanda membawa biji kopi dari India ke Pulau Jawa.

Alur tersebut tertulis dalam salah satu arsip dari persekutuan dagang Pemerintah Hindia Timur Belanda, VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie).

Baca Juga: LINK LIVE STREAMING Crystal Palace vs Manchester United dalam lanjutan Liga Primer Inggris 4 Maret 2021

Di tahun 1707, Gubernur Belanda saat itu mendistribusikan bibit kopi ke Batavia (Jakarta), kawasan Priangan, Cirebon dan wilayah pesisir utara Pulau Jawa.

Kopi akhirnya berhasil dibudidayakan di pulau Jawa pada 1714-1715. 9 tahun kemudian, produksi kopi di Indonesia sangat melimpah hingga mampu mendominasi pasar dunia.

Namun setelah Indonesia merdeka pada 1945, seluruh perkebunan kopi milik Belanda yang berada di Indonesia akhirnya dinasionalisasikan. Hingga saat itu Belanda tidak lagi menjadi pemasok kopi di dunia.  

Baca Juga: Dukung Uji Klinis Fase III Vaksin Anhui, Pemkot Bandung Minta 2.000 Warga Menjadi Relawan

Referensi literatur untuk menyusuri alur sejarah kopi di Indonesia juga dapat ditemukan di dalam ‘Serat Centhini; Tembangraras-Amongrogo’.

Karya sastra kuno fenomenal ini, menunjukkan masuknya kopi ke Indonesia melalui Jatinegara, lalu tersebar ke Tanah Priangan (Jawa Barat).

Selanjutnya penanaman kopi dapat ditemukan di hampir seluruh wilayah Indonesia hingga ke Sumatera Bali, Sulawesi, Flores, dan Papua.

Bahkan saat ini,salah satu daerah di Aceh, tepatnya Dataran Tinggi Gayo menjadi sentra produksi kopi arabika dengan areal lahan paling luas se-Asia.

Baca Juga: Fakta Menarik Rina Gunawan Sebelum Meninggal, dan Setelah Lama Tak Terlihat di Layar Kaca, Ini Mengejutkan!

 pada tahun 2015 Indonesia menempati posisi ke-empat negara penghasil kopi.

Menurut GAEKI (Gabungan Eksportir Kopi Indonesia) jenis kopu yang diproduksi Indonesia 83 persen merupakan jenis robusra dan 17 persen arabika.

Indonesia juga memproduksi kopi jenis liberika dan excelsa dengan jumlah yang lebih sedikit dibanding jenis robusta dan arabika.***

Editor: Igun Gunawan

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler